Mengerti.id – Pertanyaan dari siapa Presiden Republik Indonesia ke-3 yang dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia seringkali dicari-cari biografi dan profil biodatanya.
Presiden Republik Indonesia ke-3 adalah Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng atau lebih dikenal dengan Bapak B.J. Habibie.
Ia sebelum menjabat sebagai Presiden Ke-3 RI menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7 menggantikan Try Sutrisno.
Baca Juga: Melanie Subono Biodata, Profil Musisi Senior Sekaligus Cucu dari Presiden Habibie
B.J. Habibie menjabat sebagai Presiden RI menggantikan Bapak Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatannya akibat krisis ekonomi dan tekanan dari internal di Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 silam.
Ia merupakan seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional serta satu-satunya Presiden di Indonesia yang berlatar belakang sebagai Teknokrat.
B.J. Habibie merupakan Wakil Presiden dan Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek, yakni selama 1 tahun 5 bulan atau hanya sampai 20 Oktober 1999.
Kemudian ia digantikan oleh Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur yang telah terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999 silam, dengan saat itu B.J. Habibie menjabat sebagai wakil presiden selama 2 bulan dan 7 hari.
B.J. Habibie lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936 silam.
Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Lahir dari pasangan ayah bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan Ibunya bernama RA. Tuti Martini Puspowardojo. Masa kecilnya dihabiskan bersama keluarga dan sanak saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Profil dan Biografi Gus Baha Kyai Kampung yang Disegani Karena Kedalaman Ilmunya
Bapak Teknologi Indonesia ini mengemban masa studinya di Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung selama 1 tahun dan kemudian melanjutkan ke Technische Hochschule, Jerman dan mendapatkan gelar diploma pada tahun 1960 silam dan yang kemudian ia memperoleh gelar doktor konstruksi pesawat terbang dari tempat yang sama di tahun 1965 lalu dengan predikat summa Cum Laude.
Ia resmi diangkat menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1967 lalu.
Habibie dikenal jenius dan tak hanya diakui oleh bangsa Indonesia, namun juga dunia. Semasa ia menimba ilmu di luar negeri ia mendapat julukan Mr. Crack karena ia turut andil bagi teknologi pesawat terbang global.