Namanya tidak dapat dipisahkan dari nama teorema di bidang termodinamika, teorema Habibie dinamakan sebagai Crack Propagation Theory yang mampu menyelesaikan masalah yang sebelumnya membawa banyak kecelakaan pesawat terbang.
Dalam teori yang ia ciptakan ini memberikan formulasi perhitungan secara matematis untuk dapat menemukan potensi rekahan pada kerangka di badan pesawat. Istilah rekahan tersebut yang disebut sebagai Crack. Sebutan Mr. Crack itu tak menjadi persoalan yang ia pecahkan pada saat ia berusia 32 tahun tersebut melainkan juga sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan sejenis itu.
B.J. Habibie menikah dengan Ibu Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung.
Dari pernikahannya, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang anak laki-laki yang bernama Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.
Baca Juga: Siapa yang Mengetik Teks Proklamasi? Ini Biografi Sayuti Melik Tokoh Pahlawan Indonesia
Ia pernah bekerja di Perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan di Jerman tahun 1974 dan dipanggil pulang ke tanah air untuk mengembangkan Industri Pesawat Terbang Indonesia.
Ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) atau Kepala BPPT oleh Presiden Soeharto pada tahun 1978 hingga 1998 lalu.
Kemudian ia juga pernah menjabat sebagai direktur utama di BUMN Industri Strategis.
Ia meninggal pada tanggal 11 September 2019 di usianya yang menginjak umur 83 tahun di Jakarta akibat serangan gagal jantung.
Demikian Biografi dari Presiden Republik Indonesia yang Ke-3 yakni B.J. Habibie, yang begitu banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari perjalanan hidupnya. Semoga bermanfaat.***
