Mengerti.id — Hampir 500 juta komputer yang sebenarnya mampu menjalankan Windows 11 tetap bertahan menggunakan Windows 10 lebih dari sebulan setelah batas akhir dukungan sistem operasi tersebut berakhir, menurut pernyataan Chief Operating Officer Dell, Jeffrey Clarke. Hal itu disampaikan dalam panggilan pendapatan Q3 tahun fiskal 2026 perusahaan pada Selasa, menggambarkan resistensi besar terhadap sistem operasi terbaru Microsoft dan memunculkan pertanyaan mengenai strategi transisi perusahaan tersebut.
Clarke juga mengungkap bahwa ada tambahan 500 juta perangkat yang tidak bisa menjalankan Windows 11 karena persyaratan perangkat keras yang ketat, sehingga total sekitar satu miliar komputer berada dalam kondisi tidak dapat atau tidak mau melakukan pembaruan. Informasi ini muncul hanya beberapa hari setelah Kepala Windows Pavan Davuluri menyatakan dalam konferensi Ignite 2025 bahwa "hampir satu miliar orang mengandalkan Windows 11," meski frasa "rely" tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
Menurut Clarke, transisi ke Windows 11 berjalan jauh lebih lambat dibanding versi sebelumnya. Ia mengatakan, "Kami belum menyelesaikan transisi Windows 11," kepada para analis sebagaimana dikutip dari The Register. "Faktanya, jika melihatnya dibandingkan dengan akhir dukungan OS sebelumnya, kami tertinggal 10–12 poin pada titik itu dengan Windows 11 dibandingkan generasi sebelumnya".
Data dari StatCounter menunjukkan Windows 11 meraih pangsa pasar 55,18 persen pada Oktober 2025, sedangkan Windows 10 masih menguasai 41,74 persen. Microsoft telah mengakhiri dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025, meskipun pengguna masih dapat membeli pembaruan keamanan tambahan seharga 30 dolar AS atau mengaksesnya secara gratis dengan menyinkronkan pengaturan PC ke cloud hingga Oktober 2026.
Sementara itu, Dell melaporkan pendapatan sebesar 27 miliar dolar AS untuk kuartal ketiga fiskal, meningkat 11 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, Clarke memperingatkan bahwa pasar PC kemungkinan akan tetap "cenderung datar" pada tahun depan. Dell melihat jumlah perangkat yang belum melakukan upgrade sebagai peluang bisnis, walaupun kenaikan harga memori dan ketidakpastian ekonomi menjadi faktor penahan.
Pasar PC di Eropa Barat mengalami pertumbuhan yang kuat pada Oktober — penjualan desktop naik 48 persen, notebook meningkat 26 persen — terutama didorong oleh tenggat akhir Windows 10. Analisis ini disampaikan analis pasar James Bates dari CONTEXT.
Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa pertumbuhan tersebut bisa kembali melambat setelah dorongan dari tenggat Windows 10 berakhir, terutama jika konsumen tidak menemukan alasan kuat untuk berinvestasi pada perangkat dengan teknologi kecerdasan buatan.
Situasi ini menunjukkan bahwa keengganan pengguna dalam beralih ke Windows 11 bukan hanya soal kompatibilitas perangkat, tetapi juga persepsi manfaat, stabilitas, serta kesiapan perangkat lunak dan ekosistem.
Pengamatan industri juga menilai bahwa strategi pembaruan Microsoft kini lebih menekan pengguna melalui batas dukungan, dibanding pendekatan peningkatan fitur yang mendorong pengguna berpindah secara natural.
Menurut laporan The Register pada 26 November 2025 serta PC Gamer pada 27 November 2025, fenomena ini menjadi penanda penting mengenai arah pengembangan pasar PC berbasis Windows untuk tahun-tahun mendatang.***