Mengerti.id - Presiden Joko Widodo, Nissa Sabya, Habib Husain Ja’far, dan beberapa influencer lainnya di media sosial terlihat mencoba memainkan permainan viral bernama Lato-lato atau Clackers akhir-akhir ini.
Bahkan, ke-booming-an permainan ini memancing beberapa pihak mengadakan lomba adu tahan main Lato-lato. Lantas, seperti apa sejarah atau asal-usul permainan ini dan berapa harga yang harus dibayar jika ingin membelinya?
Menurut cerita yang beredar, permainan yang memiliki nama lain Etek-etek dalam bahasa Jawa dan Tekatek dalam bahasa Madura ini sudah ada di Indonesia era 70 hingga 80-an. Saat itu, Lato-lato biasa dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga: Kumpulan Inspirasi Model Dapur Cantik, Sederhana, dan Elegan yang Cocok Mengisi 2023
Bentuknya unik, terdiri dari dua bola kembar yang terhubung dengan benang nilon, serta ada pegangan menyerupai cincin yang letaknya di bagian tengan benang.
Di negara lainnya, yakni Amerika Serikat era 60 hingga 70-an awal, juga ada permainan yang serupa dengan Lato-lato, bernama Clackers. Dinamai demikian karena benturan kedua bola kembarnya bagi orang Barat diterjemahkan menjadi clack, clack, clack.
Saat itu bola kembak Clackers masih terbuat dari kaca. Tapi seiring berjalannya waktu, pada akhirnya FDA melarang memainkannya.
Baca Juga: Lirik OST Balada Si Roy Lagu Fiersa Besari Feat Eet Sjahranie: Kita Menemukan Saat Tersesat
Larangan itu disebabkan karena potensi pecah kedua bola kembarnya setelah berkali-kali dibenturkan dapat menyebabkan beberapa pihak cedera. Berdasarkan catatan New York Times (1971), saat itu sudah ada dua orang dewasa dan dua anak-anak yang luka-luka karenanya.
FDA mengizinkan jika produk Clackers yang digunakan sudah terbukti sesuai dengan standar ketahanan pecah.
Menurut Groovy History (2021), Clackers memiliki beberapa nama lainnya, yaitu Click-clacks, Knockers, Ker-Bangers, dan Clankers.
1. Harga Lato-lato di Pasar Indonesia
Untuk saat ini harga Lato-lato di pasar Indonesia beragam, mulai dari Rp1.500-an hingga Rp13.000-an.