Mengerti.id - Meski WHO telah menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir, namun belakangan ini varian baru mulai muncul dan meningkat di Indonesia.
Varian baru Covid-19 ini adalah Arcturus atau Omicron XBB.1.16 yang diketahui pertama kali pada 9 Januari 2023.
Peningkatan kasus varian baru Covid-19 Arcturus ini dijelaskan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril pada April 2023.
Baca Juga: Anjuran Puasa Kalau Kena Covid Tipe Baru, Jangan Panik!
Varian ini merupakan rekombinan BA.2.10.1 dan BA.275 dengan 3 tambahan mutase spike protein yaitu E180V, F486P dan K478R. Covid-19 Arcturus ini masuk dalam daftar variant under monitoring (VUM) WHO pada 22 Maret 2023.
Tentunya hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, termasuk mengenai gejala dan juga cara pencegahannya.
Dalam website resmi Kementerian Kesehatan RI juga dijelaskan gejala dan Covid-19 Arcturus yang diperkiarakan hampir sama dengan gejala varian sebelumnya.
Beberapa gejala yang dirasakan seseorang yang positif Covid-19 Arcturus yaitu batuk, demam tinggi, flu, nyeri tenggorokan.
Namun ada juga yang mengalami pilek, sakit kepala, nyeri badan dan sendi, dan gangguan pada bagian pencernaan.
Baca Juga: Otoritas Kesehatan Cina Sebut Hampir 60 Ribu Kematian Akibat Covid-19 dalam Satu Bulan
Selain gejala yang sama dengan beberapa varian Covid-19 terdahulu, di beberapa negara ditemukan gejala lain yaitu mata kemerahan atau konjungtivitas serta terdapat kotoran.
Mata kemerahan atau konjungtivitas serta kotoran tersebut bisa dijadikan gejala khas pada Covid-19 varian Arcturus.
Namun gejala-gejala ini diketahui tidak semuanya dirasakan oleh setiap orang yang diketahui positif Covid-19 Arcturus. Ada yang mengalami beberapa gejala saja.
Gejala yang mirip dengan sakit flu pada umumnya inilah yang mengharuskan masyarakat lebih waspada dan sebisa mungkin melakukan pencegahan.