Mengerti.id – Banyaknya kritikan yang masuk terkait ketersediaan obat, BPJS kesehatan dengan tegas menjamin pemberian obat tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.
Keluhan yang ditujukan kepada BPJS kesehatan diposting melalui berbagai platform media sosial. Masyarakat kerap kali mengeluhkan stok obat habis sehingga harus membelinya dengan uang pribadi.
Seperti halnya curhatan pengguna BPJS kesehatan, pemilik akun @wandi bahri di media sosial TikTok pada tanggal 13 Januari 2023, ia mengeluhkan terdapat salah satu obat yang habis.
Baca Juga: Siapa Rinto? Ini Profil Nakes Viral TikTok, Diduga Hina Pasien BPJS dan Problematik
Jaminan Obat Pengguna BPJS Kesehatan
Akibatnya Wandi harus membeli sendiri obat tersebut di salah satu apotek, dan ternyata harga obatnya tergolong mahal menurutnya.
Selain itu melalui sosial media Twitter akun @3Febri12 juga mengeluhkan hal serupa.
"Bapak saya baru pertama berkunjung di rumah sakit tersebut, petugas tidak menyarankan kita untuk menggunakan BPJS tapi disuruh poli umum. Padahal bapak saya pensiunan juga faskes kelas 1. Dan ada juga obat yang disuruh beli diluar karena obat di apotik rumah sakit habis," tulisnya yang dikutip Mengerti.id pada 23 Juli 2023.
Melalui postingan di TikTok BPJS kesehatan @bpjskesehatan_ri pada tanggal 22 Juli 2023 memberitahukan bahwa ketersediaan obat merupakan tanggung jawab fasilitas kesehatan.
Sehingga jika terjadi kekosongan stok suatu obat maka fasilitas kesehatan baik rumah sakit atau klinik wajib mencari alternatif pengadaan obat untuk peserta BPJS kesehatan.
Baca Juga: Pemasukan Faskes dari BPJS Kesehatan Terbongkar, Benarkah Lebih Miris dari Halodoc?
Selain itu fasilitas kesehatan juga dapat melaporkan kekosongan stok obat kepada kementerian terkait agar segera ditindak lanjuti.
Sehingga pasien yang termasuk dalam anggota BPJS tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian obat.
BPJS juga menyediakan layanan baru yaitu BPJS 1 untuk membantu pasien yang membutuhkan bantuan.
