Mengerti.id – Presiden RI Prabowo Subianto memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di tengah dinamika situasi dalam negeri. Keputusan itu membuat Menteri Luar Negeri Sugiono ditunjuk untuk mewakili Indonesia menghadiri sejumlah agenda penting, termasuk KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Tianjin, 31 Agustus–1 September 2025.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sejatinya mendapat sejumlah undangan internasional pada September ini, termasuk Sidang Tahunan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
“Salah satunya adalah undangan untuk beliau menghadiri Sidang Tahunan PBB di New York. Ini membuat salah satu pertimbangan bagi beliau di dalam memutuskan hadir atau tidaknya beliau memenuhi undangan dari pemerintah Tiongkok,” ujar Menteri Pras, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Selain agenda internasional, kondisi dalam negeri juga menjadi faktor utama keputusan Presiden. “Bapak Presiden Prabowo Subianto dengan kerendahan hati dan dengan memohon maaf kepada pemerintah Tiongkok, beliau memutuskan untuk belum dapat menghadiri undangan dari pemerintah Tiongkok,” kata Prasetyo Hadi.
Kementerian Luar Negeri China melalui juru bicara Guo Jiakun menyatakan memahami keputusan tersebut. “China memahami dan menghormati keputusan pemerintah Indonesia, mengingat kebutuhan domestiknya,” ujarnya di Beijing, Senin, 1 September 2025.
Menlu Sugiono telah bertemu langsung dengan Presiden Xi Jinping dalam agenda KTT SCO “Plus” di Tianjin. Ia menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus permintaan maaf dari Presiden Prabowo.
“Kami mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf juga karena Presiden Prabowo tidak bisa hadir pada 'SCO Summit Plus' pada sore hari ini dan tadi juga saya menyampaikan langsung kepada Presiden Xi Jinping,” kata Sugiono.
Sugiono juga menggarisbawahi kesamaan semangat antara SCO dan Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955 yang sama-sama menekankan kerja sama multilateral dan inklusif.
Meski memahami ketidakhadiran Prabowo, China tetap berharap Indonesia mengambil langkah efektif melindungi institusi dan personel mereka di Tanah Air. “China berharap Indonesia akan mengambil langkah-langkah efektif untuk memastikan keselamatan dan keamanan institusi serta personel China di Indonesia,” kata Guo Jiakun.
Kehadiran Menlu Sugiono di Tianjin sekaligus menegaskan komitmen Indonesia menjaga hubungan erat dengan China meski Presiden Prabowo harus memprioritaskan situasi domestik.***