Sumatra Paling Parah! Total Korban Banjir Asia Tenggara Tembus 321 Orang

photo author
- Sabtu, 29 November 2025 | 09:08 WIB
Ilustrasi: Indonesia, Thailand, dan Malaysia tingkatkan operasi pemulihan banjir, dengan Sumatra mencatat korban terbanyak. (Pixabay/Hans)
Ilustrasi: Indonesia, Thailand, dan Malaysia tingkatkan operasi pemulihan banjir, dengan Sumatra mencatat korban terbanyak. (Pixabay/Hans)

Mengerti.id - Tim penyelamat di Indonesia, Thailand, dan Malaysia meningkatkan operasi pemulihan setelah jumlah korban tewas akibat banjir yang dipicu siklon mencapai sedikitnya 321 orang hingga 28 November 2025.

Menurut laporan Reuters 28 November 2025, Indonesia menjadi negara dengan jumlah korban tertinggi. Di Pulau Sumatra tercatat 174 kematian akibat banjir dan tanah longsor, dengan hampir 80 orang masih hilang. Pemakaman massal digunakan untuk para korban di wilayah utara, dan hujan masih diperkirakan turun meski dengan intensitas yang diprediksi melemah.

Thailand mencatat 145 kematian di provinsi selatan, terutama wilayah Songkhla dan Hat Yai, dengan dampak banjir yang memengaruhi lebih dari 3,5 juta penduduk. Banyak warga berjalan menembus genangan air setinggi mata kaki tanpa aliran listrik. Salah satu warga menyampaikan bahwa mereka "lost everything."

Malaysia mengevakuasi lebih dari 12.500 orang, sebagian besar dari negara bagian Kelantan. Tidak ada korban jiwa dilaporkan di sana meski hujan lebat masih berlangsung.

Otoritas di ketiga negara mengerahkan helikopter untuk distribusi bantuan, memulihkan listrik dan jaringan komunikasi di wilayah terdampak yang memungkinkan, serta mengevakuasi warga yang terjebak. Malaysia juga mengevakuasi 1.459 warganya dari hotel-hotel di Thailand.

Di beberapa area, banjir mulai surut sehingga memungkinkan proses penilaian kerusakan properti dan infrastruktur. Dampak cuaca ekstrem yang dikaitkan dengan perubahan iklim memperburuk pola monsun yang biasanya terjadi setiap tahun.

Pelaporan dari lapangan menunjukkan bahwa situasi bencana ini memiliki dampak multidimensi mulai dari kemanusiaan, infrastruktur, hingga stabilitas sosial ekonomi setempat.

Selain peningkatan operasi pemulihan, negara-negara terdampak juga tengah mempersiapkan upaya lanjutan dan mitigasi risiko menghadapi potensi siklon atau curah hujan susulan dalam beberapa minggu ke depan.

Dilansir Mengerti.id dari Al Jazeera pada 24 November 2025, kondisi banjir dan tanah longsor terus menimbulkan gangguan besar di Asia Tenggara dengan berbagai wilayah belum sepenuhnya pulih.

Bencana ini menggarisbawahi urgensi kolaborasi regional untuk kesiapsiagaan bencana dan peningkatan infrastruktur mitigasi, terutama di wilayah yang rawan banjir dan pergerakan tanah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X