Mengerti.id - Seorang pria yang mengemudikan mobil curian di Tokyo menabrak sedikitnya 12 orang hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia. Insiden ini terjadi pada Senin di Distrik Adachi ketika mobil tersebut naik ke jalur pejalan kaki dan menyerang para pejalan yang sedang melintas.
Dilansir dari ABC News pada Senin 24 November 2025, pria yang mengendarai mobil itu sempat melarikan diri sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. Polisi menyatakan akan memberikan informasi resmi lebih lanjut setelah proses pemeriksaan berlangsung.
Menurut laporan media di Jepang yang dikutip ABC News, seorang pria berusia sekitar 80 tahun yang terluka parah dinyatakan meninggal beberapa jam setelah insiden. Dari total 11 korban lainnya, seorang perempuan berusia 20-an mengalami luka serius dan masih tidak sadarkan diri.
Pihak kepolisian menduga mobil tersebut dicuri dari sebuah dealer kendaraan. Otoritas kini tengah mendalami dugaan kasus tabrak lari serta pencurian kendaraan oleh pelaku.
Korban luka-luka terdiri dari rentang usia remaja hingga lansia. Beberapa di antaranya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Insiden tragis ini terjadi pada hari libur nasional di Jepang, saat banyak warga berada di jalan untuk beraktivitas. Hal ini diyakini turut membuat jalur pejalan kaki lebih padat dari biasanya.
Polisi Tokyo masih mengumpulkan rekaman CCTV dan menginterogasi pelaku untuk mengetahui motif dan kronologi lengkap kejadian tersebut. Informasi lanjutan dari pihak berwenang masih ditunggu oleh publik.
Hingga kini, laporan resmi mengenai identitas pelaku belum dirilis. Namun investigasi intensif terus berlangsung untuk memastikan siapa pelaku dan bagaimana ia berhasil mencuri kendaraan tersebut.
Kecelakaan ini menjadi salah satu insiden lalu lintas paling serius yang melibatkan pejalan kaki di Tokyo sepanjang tahun 2025. Warga setempat menyampaikan kekhawatiran atas keamanan jalur pedestrian yang selama ini dianggap aman di kota tersebut.
Otoritas Tokyo dijadwalkan memberikan pembaruan informasi lebih lanjut mengenai kondisi para korban dan status penyelidikan dalam waktu dekat.***