Video Kontroversial: Enam Politisi Demokrat Diperiksa FBI atas Imbauan ke Militer AS

photo author
- Rabu, 26 November 2025 | 09:16 WIB
ILUSTRASI: Enam legislator Demokrat yang tampil dalam video peringatan terhadap militer AS kini menjadi subjek penyelidikan FBI dan Pentagon. (pixabay)
ILUSTRASI: Enam legislator Demokrat yang tampil dalam video peringatan terhadap militer AS kini menjadi subjek penyelidikan FBI dan Pentagon. (pixabay)

Mengerti.id - FBI sedang melakukan penyelidikan terhadap enam anggota Kongres dari Partai Demokrat yang tampil dalam sebuah video yang berisi ajakan kepada anggota militer Amerika Serikat untuk menolak perintah yang dianggap ilegal. Menurut laporan dari laman Reuters pada 25 November 2025, tindakan tersebut diikuti oleh langkah Pentagon yang juga membuka penyelidikan terpisah terhadap Senator Mark Kelly terkait dugaan pelanggaran dalam perannya pada video tersebut.

Dalam rekaman video itu, keenam legislator Demokrat yang sebagian merupakan veteran militer menyampaikan peringatan kepada personel militer mengenai legalitas beberapa perintah yang dikeluarkan pada saat situasi kontroversial seperti pengerahan Garda Nasional dan serangan ekstrayudisial. Laman New York Post melaporkan pada 25 November 2025 bahwa Presiden Donald Trump menyebut pernyataan mereka sebagai tindakan "seditious" dan menilai hal tersebut mengancam rantai komando militer.

Menurut USA Today dalam laporan tanggal 25 November 2025, FBI yang dipimpin oleh pejabat yang ditunjuk oleh Presiden Trump diketahui telah menghubungi sergeants-at-arms baik di House maupun Senat untuk mengatur jadwal wawancara dengan keenam anggota Kongres tersebut. Proses ini menjadi sinyal bahwa penyelidikan resmi telah bergerak ke tahap pemeriksaan dan pemanggilan formal.

Para legislator yang terlibat dalam video tersebut mengklaim bahwa tindakan mereka merupakan bentuk tanggung jawab konstitusional dalam mengingatkan anggota militer mengenai hak untuk tidak mematuhi perintah yang tidak sah menurut hukum. Mereka berpendapat bahwa setiap anggota militer memiliki kewajiban moral dan hukum untuk menolak perintah semacam itu jika dianggap berlawanan dengan aturan atau hukum internasional.

Senator Elissa Slotkin yang turut menjadi figur dalam video menyampaikan penilaian keras terhadap langkah FBI ini. Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi serta upaya politisasi terhadap penegakan hukum federal. Menurut laporan dari USA Today, Slotkin melihat penyelidikan ini sebagai eskalasi ketegangan politik yang berpotensi mengganggu proses demokrasi yang sehat.

Pentagon dalam penyelidikannya terhadap Senator Mark Kelly bahkan memasukkan kemungkinan tindakan ekstrem berupa pemanggilan kembali dirinya ke dinas aktif sehingga membuka jalan bagi pengadilan militer. Informasi ini turut dilaporkan oleh laman Reuters pada 25 November 2025 yang menegaskan bahwa skenario tersebut tengah dipertimbangkan sebagai bagian dari investigasi.

Sejumlah figur dari Partai Republik menilai langkah penyelidikan ini justru keliru arah. Ada pandangan bahwa perhatian aparat penegak hukum seharusnya dipusatkan pada persoalan keamanan nasional yang lebih mendesak dibandingkan pernyataan para legislator dalam video tersebut. Perspektif ini muncul dalam pemberitaan USA Today yang mencatat adanya kritik terhadap prioritas investigasi dari FBI dan Pentagon.

Meski belum ada dakwaan resmi yang diumumkan publik, penyelidikan ini tetap menarik perhatian luas karena menyangkut hubungan sipil-militer, kebebasan berpendapat, serta batas antara pengawasan legislatif terhadap angkatan bersenjata. Situasi ini menimbulkan diskusi lebih lanjut mengenai ruang lingkup intervensi aparat hukum dalam konteks politik.

Beberapa analis melihat kejadian ini sebagai gambaran dari ketegangan yang terus meningkat antara lembaga pemerintahan federal. Hal ini mencakup dinamika antara eksekutif, legislatif, dan militer, terutama dalam masa politik yang terpolarisasi. Investigasi berjalan dengan sorotan publik yang besar karena dampaknya yang berpotensi mempengaruhi persepsi terhadap netralitas institusi negara.

Hingga saat ini FBI masih belum mempublikasikan kemungkinan pelanggaran spesifik yang dijadikan dasar penyelidikan. Laman Reuters menyampaikan pada 25 November 2025 bahwa fokus penyidikan masih diarahkan pada klarifikasi apakah pernyataan dalam video tersebut hanya merupakan ekspresi konstitusional atau melampaui batas dengan memasuki wilayah pelanggaran hukum.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X