Walaupun begitu sempat ada kritikan karena menganggap hari tersebut hanya merujuk satu tokoh tertentu saja.
Hingga akhirnya Presiden Soekarno memutuskan tanggal 22 Desember 1928 yang merupakan hari pertama sebagai konferensi perempuan sebagai Hari Ibu.
Presiden Soekarno lalu mengeluarkan keppress No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 tentang perayaannya itu.
Hingga akhirnya Hari Ibu menjadi salah satu perayaan bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk mengenang perjuangan para wanita terutama yang telah melahirkan mereka.
Perayaan tersebut juga jadi ajang saling memberikan kartu ucapan hingga berbagai pameran baju dan fashion show.***