Mengerti.id - Google dan Mercedes-Benz menampilkan demonstrasi langsung pertama dari integrasi kecerdasan buatan Gemini ke dalam kendaraan produksi. Acara ini menandai langkah besar dalam evolusi teknologi otomotif modern, dengan fitur percakapan alami yang jauh melampaui kemampuan asisten suara tradisional.
Dilansir dari Automotive World pada Kamis 10 Oktober 2025, demonstrasi dilakukan melalui sesi uji coba mengendarai Mercedes CLA terbaru di sekitar kampus Google Mountain View. Teknologi ini memungkinkan pengemudi berinteraksi secara alami dengan mobil, bukan sekadar memberi perintah.
Demonstrasi dipimpin oleh Chief Software Officer Mercedes, Magnus Östberg, dan Kepala Divisi Otomotif Google Cloud, Steve Basra. Keduanya menunjukkan bagaimana Gemini mampu mengubah MBUX Virtual Assistant menjadi agen AI percakapan yang bisa menangani dialog kompleks dan berkelanjutan.
Berbeda dengan sistem suara konvensional yang memerlukan perintah spesifik, Gemini memahami konteks dan dapat mengingat percakapan sebelumnya selama perjalanan berlangsung. Hal ini menjadikan pengalaman berkendara lebih interaktif dan intuitif.
Dalam demonstrasi tersebut, pengemudi meminta sistem untuk menavigasi ke alamat tertentu, lalu melanjutkan dengan permintaan mencari kedai kopi terdekat. Ketika ditanya apakah kafe tersebut menjual kue, asisten langsung memberikan jawaban akurat berdasarkan data dari Google Maps yang mencakup lebih dari 250 juta lokasi.
Tak berhenti di situ, sistem bahkan menawarkan untuk langsung menelepon restoran guna memverifikasi menu, termasuk pilihan anggur. Fitur ini menunjukkan kemampuan Gemini dalam menjalankan tugas berantai secara mandiri.
Mercedes CLA akan menjadi kendaraan produksi pertama yang menampilkan teknologi Gemini AI saat diluncurkan di Amerika Serikat pada akhir 2025. Sistem ini dibangun di atas Google Cloud Automotive AI Agent dengan dukungan Vertex AI yang telah dioptimalkan khusus untuk aplikasi otomotif. Teknologi ini juga terintegrasi dengan Google Maps Platform, memungkinkan respons yang kontekstual dan berbasis lokasi secara real-time. Sistem tersebut memberikan pengalaman baru bagi pengemudi, menggabungkan informasi navigasi canggih dengan kemampuan AI generatif.
CEO Mercedes-Benz, Ola Källenius, mengatakan bahwa kemitraan ini akan membuka era baru bagi sistem navigasi mobil. “Kemitraan kami dengan Google Cloud akan semakin meningkatkan navigasi di dalam mobil, menggabungkan data lokasi yang canggih dengan kecerdasan buatan generatif,” katanya.
Ia menambahkan, “Diluncurkan bersama CLA terbaru, sistem navigasi generasi berikutnya ini memungkinkan pengemudi dan penumpang memperoleh informasi yang lengkap dan personal dalam hitungan detik.”
Gemini juga dirancang untuk memahami niat pengguna, bukan hanya kata-kata. Misalnya, ketika pengemudi berkata, “Saya lapar,” sistem bisa langsung menawarkan restoran terdekat dengan rating tinggi, memperkirakan waktu tempuh, dan bahkan memesan meja.
Teknologi ini juga mampu mengenali pola kebiasaan pengguna dari waktu ke waktu. Jika pengguna sering mengunjungi kafe tertentu setiap pagi, sistem akan otomatis menampilkan rute tercepat ke lokasi tersebut di hari-hari berikutnya.
Google menyebut bahwa integrasi AI ini adalah bagian dari visi untuk menciptakan pengalaman kendaraan yang benar-benar cerdas. “Kami ingin kendaraan bukan hanya bisa merespons, tetapi juga memahami dan beradaptasi dengan kebutuhan pengemudi,” ujar Steve Basra dalam sesi demonstrasi.
Para analis menilai kolaborasi ini dapat menjadi awal dari transformasi besar di industri otomotif. Integrasi AI generatif seperti Gemini akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan mobil, membawa pengalaman berkendara menuju era baru yang lebih personal dan berbasis konteks.
Dengan demonstrasi ini, Mercedes dan Google tidak hanya memamerkan kemajuan teknologi, tetapi juga menunjukkan masa depan otomotif di mana kecerdasan buatan menjadi bagian utama dari pengalaman berkendara sehari-hari.***