Rebo Wekasan 2023 Tanggal Berapa? Simak Asal Mula dan Amalan Tradisi Sakral Rabu Terakhir di Bulan Safar

photo author
- Minggu, 3 September 2023 | 20:25 WIB
Ilustrasi: Rebo Wekasan, sebuah tradisi perpaduan Islam dan Jawa yang telah berkembang sejak lama dan dinilai sakral (Pexels/Tom Fisk)
Ilustrasi: Rebo Wekasan, sebuah tradisi perpaduan Islam dan Jawa yang telah berkembang sejak lama dan dinilai sakral (Pexels/Tom Fisk)

Mengerti.idRebo Wekasan menjadi salah satu tradisi gabungan Islam dan Jawa yang hingga kini masih disakralkan, lantaran dipercaya mendatangkan kesialan jika tidak disertai amalan baik.

Rebo Wekasan yang berarti hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan kalender Hijriah, memiliki kedudukan penting sehingga masyarakat menyambutnya penuh antusias dengan beberapa tradisi setempat.

Memasuki hari-hari terakhir di bulan Safar, sederet pertanyaan perihal tanggal berapa Rebo Wekasan 2023 senantiasa muncul memenuhi laman pencarian internet.

Menjawab hal tersebut serta berdasarkan informasi pada sumber tertentu, berikut Mengerti.id sajikan tentang kapan tradisi Rebo Wekasan di tahun 2023 ini.

Baca Juga: Apa Itu Rebo Wekasan? Akulturasi Tradisi Jawa dan Islam di Bulan Safar yang berkembang pada Masyarakat Pesisir

Rebo Wekasan 2023

Sejak 18 Agustus 2023, penanggalan Hijriah sudah memasuki bulan kedua, yakni Safar. Terdapat sejumlah 30 hari di dalamnya untuk tahun 1445 H ini.

Oleh karena 18 Agustus merupakan permulaan bulan Safar yakni tanggal 1, maka Rabu terakhir di penanggalan tersebut jatuh pada 13 September 2023.

13 September 2023 atau setara dengan 27 Safar 1445 H inilah yang merupakan hari Rabu terakhir di bulan tersebut, dimana menandai perayaan tradisi Rebo Wekasan.

Dengan demikian, momentum Rebo Wekasan jatuh pada 13 September 2023 yang tentunya akan diramaikan oleh ragam tradisi di beberapa wilayah Pulau Jawa maupun bagi masyarakat Muslim.

Asal Mula Rebo Wekasan

Dilansir Mengerti.id dari website Desa Pejengkolan, Padureso, Kabupaten Kebumen menyebutkan bahwa tradisi Rebo Wekasan sudah berkembang sejak lama serta dikaitkan dengan Nabi Muhammad SAW yang jatuh sakit.

Rasulullah SAW menderita sakit selama 12 hari di bulan Safar, hingga beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Baca Juga: 4 Tradisi Rebo Wekasan yang Berkembang di Masyarakat Pesisir Pulau Jawa, dari Gresik hingga Banten

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Merlianda Eka Arifiani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X