6 Mitos Sapu Lidi di Masyarakat, dari Penolak Bala sampai Dijadikan Obat Orang Kesurupan

photo author
- Rabu, 20 September 2023 | 20:06 WIB
Ilustrasi. Mitos sapu lidi yang beredar di masyarakat, salah satunya dijadikan obat orang kesurupan. (Pexels/ Nilanka Sampath)
Ilustrasi. Mitos sapu lidi yang beredar di masyarakat, salah satunya dijadikan obat orang kesurupan. (Pexels/ Nilanka Sampath)

 

Mengerti.id - Sebagai salah satu alat pembersih tradisional, sapu lidi selalu menjadi kebutuhan banyak orang.

Misalnya untuk membersihkan sampah yang berserakan di halaman kantor seseorang akan memanfaatkan sapu lidi.

Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa beberapa kegiatan menggunakan sapu lidi sebagai simbol yang bermakna khusus.

Baca Juga: Mitos Rabu Wekasan: Hari Diturunkannya Ribuan Bala' dan Penyakit, Bolehkah Menikah?

Selain itu, banyak orang Jawa yang mempercayai mitos tentang alat tradisional ini. Berikut adalah mitos-mitosnya.

1. Sebagai tolak bala

Hal ini dilakukan dengan cara menyilangkan dua buah lidi yang ujungnya di beri bawang merah, bawang putih, dan cabai lalu diletakan di atas pintu rumah.

Secara periodik pemilik rumah akan mengganti lidi tersebut, kegiatan ini merupakan simbol untuk mencegah timbulnya hal-hal negatif yang tidak diinginkan.

2. Sebagai penolak hujan

Perubahan iklim membuat cuaca yang tidak menentu, kadang turun hujan di saat musim kemarau atau sebaliknya.

Baca Juga: Mitos Gunung Pegat di Jateng dan Jawa Timur: Pasangan yang Melintas Bisa Pisah?

Untuk mengantisipasi hal tersebut, orang Jawa khususnya para petani akan menanam sapu ini dengan cara membaliknya.

Sapu yang sudah menghadap ke langit, bagian tengahnya ditambahkan lidi agar seolah-olah membentuk tombak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dinar Firda Rosa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X