Mengapa Harus Ada Cap Go Meh pada Perayaan Imlek? Ini Sederet Tujuan dan Sejarahnya yang Patut Dilestarikan

photo author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 06:40 WIB
Ilustrasi. Tujuan Cap Go Meh pada perayaan Imlek  (pixabay/@cegoh)
Ilustrasi. Tujuan Cap Go Meh pada perayaan Imlek (pixabay/@cegoh)

Mengerti.id - Cap Go Meh, yang secara harfiah berarti 'sepuluh hari kesembilan' dalam bahasa Hokkian, menandai akhir dari rangkaian perayaan Imlek yang meriah.

Cap Go Meh jatuh pada malam purnama pertama setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya dirayakan pada hari ke-15 dalam kalender China.

Perayaan Cap Go Meh memiliki keunikan dan tradisi tersendiri yang membuatnya menjadi momen spesial bagi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Apa Itu Cap Go Meh? Ini Arti Istilah dan Sejarah Perayaannya yang Jadi Sorotan pada Tradisi Tahun Baru Imlek

Lalu mengapa perayaan tersebut haru ada dalam rangkaian acara Tahun Baru Imlek? Apa pengaruhnya?

Tradisi ini memiliki akar yang dalam dalam perayaan tahun baru Imlek. Sehingga perayaannya begitu penting bagi masyarakat Tionghoa

Perayaan tersebut juga dikenal sebagai Festival Lantern atau Festival Yuan Xiao, adalah momen puncak dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Cap Go Meh memegang sejarah yang kaya serta makna mendalam dalam budaya Tionghoa.

Untuk itu, mari eksplorasi sejarah dan arti di balik perayaan ini yang penuh warna ini.

Sejarah Cap Go Meh

Cap Go Meh memiliki akar yang panjang dalam sejarah Tionghoa, dan sebagian besar berkaitan dengan asal-usul Festival Yuan Xiao.

Menurut legenda, pada Dinasti Han, seorang pejabat istana yang cermat memprediksi serangan musuh pada malam pertama tahun baru.

Untuk mencegah bahaya, ia mengorganisir pertunjukan lampion besar di seluruh kota, yang kemudian berkembang menjadi Festival Yuan Xiao.

Dari sini, tradisi ini berkembang dan menjadi perayaan penutupan Tahun Baru Imlek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ratna Sofia Susilawati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X