Mengerti.id - Cap Go Meh, yang secara harfiah berarti 'sepuluh hari kesembilan' dalam bahasa Hokkian, menandai akhir dari rangkaian perayaan Imlek yang meriah.
Cap Go Meh jatuh pada malam purnama pertama setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya dirayakan pada hari ke-15 dalam kalender China.
Perayaan Cap Go Meh memiliki keunikan dan tradisi tersendiri yang membuatnya menjadi momen spesial bagi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia.
Lalu mengapa perayaan tersebut haru ada dalam rangkaian acara Tahun Baru Imlek? Apa pengaruhnya?
Tradisi ini memiliki akar yang dalam dalam perayaan tahun baru Imlek. Sehingga perayaannya begitu penting bagi masyarakat Tionghoa
Perayaan tersebut juga dikenal sebagai Festival Lantern atau Festival Yuan Xiao, adalah momen puncak dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Cap Go Meh memegang sejarah yang kaya serta makna mendalam dalam budaya Tionghoa.
Untuk itu, mari eksplorasi sejarah dan arti di balik perayaan ini yang penuh warna ini.
Sejarah Cap Go Meh
Cap Go Meh memiliki akar yang panjang dalam sejarah Tionghoa, dan sebagian besar berkaitan dengan asal-usul Festival Yuan Xiao.
Menurut legenda, pada Dinasti Han, seorang pejabat istana yang cermat memprediksi serangan musuh pada malam pertama tahun baru.
Untuk mencegah bahaya, ia mengorganisir pertunjukan lampion besar di seluruh kota, yang kemudian berkembang menjadi Festival Yuan Xiao.
Dari sini, tradisi ini berkembang dan menjadi perayaan penutupan Tahun Baru Imlek.