Mengerti.id - Jika bicara tentang Sumatera Barat, maka Kota Padang adalah yang pertama muncul dalam pikiran. Namun sebenarnya ada lagi satu kota yang memiliki sejarah panjang.
Kota tersebut adalah Sawahlunto. Kota yang berdiri pada tahun 1888 ini berada sekira 90 kilometer ke arah timur laut dari Kota Padang.
Sawahlunto juga terkenal akan hasil buminya berupa batubara. Terdapat beberapa pabrik penambangan batubara yang berdiri di sini hingga terdapat satu pabrik pertambangan tua yang kini sudah beralih fungsi.
Baca Juga: Biodata Profil Rafael Tan, Logan Lee Versi Indonesia yang Pernah Memeluk 3 Agama Sekaligus
Pabrik ini terakhir kali dikelola oleh perusahaan pertambangan batubara milik negara yang bernama PT. Bukit Asam Unit Perkembangan Ombilin atau disingkat PTBA UPO.
Berikut sederet fakta tentang tambang batubara tertua yang berada di Sawahlunto ini.
1. Ditemukan oleh Pemerintah Belanda
Dahulu sekali Sawahlunto adalah hamparan tanah tak bertuan, hingga pada awal abad ke-19 seorang Belanda bernama William Hendrik de Greeve menemukan adanya batubara di dalam tanah Sawahlunto.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib secara Umum yang Benar sesuai Ajaran Islam
Batubara tersebut ditemukan di sekitar Sungai Ombilin, Sawahlunto yang kala itu masih bernama Dataran Tinggi Padang.
Greeve mengatakan jika ada sekitar 200 juta ton batubara yang tersimpan di dalam tanah sekitar sungai tersebut.
Dari sinilah Sawahlunto mulai dikenal masyarakat luas sebagai daerah penghasil batubara. Hal ini dikarenakan pada zaman itu batubara merupakan barang yang sangat penting.
Batubara dibutuhkan sebagai bahan bakar transportasi terutama kereta api. Mesin-mesin industri di Eropa kala itu juga menggunakan batubara sebagai tenaga pembangkitnya.
Berkat batubara tersebut, Belanda dapat berinvestasi dengan jumlah menarik yaitu sekira 20 juta Gulden atau setara Rp150 miliar.