Mengerti.id - Marissa Anita resmi menggugat cerai suaminya, Andrew Trigg, setelah 17 tahun membangun rumah tangga. Gugatan tersebut terdaftar di Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada 12 November 2025.
Sidang perdana perceraian mereka dijadwalkan berlangsung pada 19 November 2025. Publik masih menunggu perkembangan proses hukum yang kini menjadi perhatian luas.
Hingga kini, alasan pasti gugatan cerai belum diungkap oleh pihak Marissa maupun Andrew. Pengadilan juga menegaskan bahwa privasi kedua belah pihak harus tetap dijaga.
Kabar perceraian ini mengejutkan publik karena rumah tangga keduanya dikenal harmonis. Nama mereka pun langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Baca Juga: Biodata dan Agama Marissa Anita, Profil Pemeran Sofia Arini di Film Dendam Malam Kelam
Sebagaimana dilansir Tim Riset Mengerti.id dari berbagai sumber, simak profil biodata dan agama Andrew Trigg, suami Marissa Anita di bawah ini!
Profil Andrew Trigg
Andrew Trigg adalah warga negara Inggris yang telah lama menetap dan berkarya di Indonesia. Ia dikenal aktif di dunia teater, film, kampanye sosial, hingga pendidikan.
Ia menempuh pendidikan sarjana dan master di University of Warwick, Inggris. Selain itu, ia juga mengikuti pendidikan film profesional di Sydney Film School.
Andrew mengajar sebagai dosen paruh waktu di London School of Public Relations sejak 2009. Ia juga mendirikan perusahaan PT Solutionworks sebagai wadah karya kreatif dan pelatihan komunikasi.
Karier kreatif Andrew cukup luas di Indonesia. Ia menjadi sutradara, penulis, aktor, sekaligus produser film pendek dan dokumenter sosial.
Di dunia teater, Andrew pernah menjabat sebagai presiden komunitas The Jakarta Players. Ia menyutradarai drama musikal dan berbagai pementasan yang mengangkat isu sosial.
Sebagai aktor, Andrew pernah tampil dalam film The Clerics (2013) sebagai Brigadir Mallaby. Ia juga aktif membuat video kampanye publik terkait gender dan kemanusiaan.
Karier dan Aktivitas Kreatif
Selain mengajar dan memproduksi film, Andrew terlibat dalam berbagai proyek seni. Ia mengarahkan drama musikal berjudul Belakang Panggung yang membahas isu kekerasan.
Andrew juga mengajar pengarahan teater dan produksi audiovisual untuk mahasiswa seni dan komunikasi massa. Keaktifannya di dunia pendidikan membuatnya dikenal sebagai mentor yang dekat dengan mahasiswa.
