Mengerti.id – Akan terjadi gerhana matahari hibrida pada hari Kamis, 20 April 2023 yang dapat dilihat di beberapa tempat dari tanah air.
Peristiwa gerhana matahari hibrida ini tidak dapat dialami dan disaksikan di seluruh wilayah Indonesia hanya di 11 wilayah saja terutama daerah Maluku dan Papua.
Banyak yang menyebutkan bahwa gerhana matahari hibrida yang terjadi ini menjadi pertanda berakhirnya bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal 1444 H.
Baca Juga: Makna Gerhana Matahari di Tahun 2023 yang Muncul di Bulan Ramadhan Menurut Primbon Jawa
Gerhana matahari hibrida baru-baru ini marak dikaitkan dengan tanda masuknya tanggal 1 Syawal 1444 H, benarkah demikian?
Gerhana matahari yang terjadi pada tanggal 20 April 2023 ini oleh sebagian orang dianggap sebagai tanda memasuki bulan 1 Syawal 1444 H.
Dari laman resmi BRIN menjelaskan dalam unggahannya pada 18 April 2023 menjelaskan bahwa selain terjadi peristiwa langit yang langka yakni gerhana matahari campuran terdiri dari gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin, juga sekaligus dilakukan pengamatan hilal.
Pengamatan hilal akan dilakukan pula pada hari Kamis, 29 Ramadhan 1444 H atau jatuh pada 20 April 2023.
Baca Juga: Benarkah Gerhana Matahari Akhir Ramadhan Pertanda Datangnya Imam Mahdi? Ini Penjelasan Buya Yahya
Gerhana matahari campuran ini dapat disaksikan oleh hampir semua wilayah Indonesia walaupun dalam bentuk gerhana sebagian kecuali daerah Aceh.
Andi Pangerang, peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan pula bahwa gerhana matahari hibrida tidak menjadi tanda awal masuk bulan Qomariah.
"Pada dasarnya gerhana hanya menunjukkan bahwa sudah masuk fase bulan baru atau konjungsi," ucap Andi Pangerang.
Masih dalam penjelasannya, Andi Pangerang mengatakan bahwa hilal terlihat atau tidaknya bergantung pada tingginya bulan itu sendiri, elongasi dan magnitude visual.
Baca Juga: Apa Arti Gerhana Matahari Pada Hari Kamis? Ini Makna Berdasarkan Waktu Kejadian