Mengerti.id - Coping mechanism, seringkali digunakan oleh sebagian orang untuk menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari.
Sepanjang hidup, kita mungkin mengalami peristiwa baik yang positif maupun negatif. Peristiwa-peristiwa tersebut cenderung memicu stres psikologis yang signifikan. Namun, apa yang dimaksud dengan coping mechanism?
Penelitian banyak mengungkapkan definisi gaya koping itu sendiri. Menurut Sarafino (2002), coping adalah usaha untuk menetralisir atau mengurangi stres yang terjadi.
Dikutip dari National Library Of Medicine, coping mechanism atau coping stress didefinisikan sebagai suatu pemikiran atau perilaku yang digunakan oleh seseorang untuk mengelola stres atau menghadapi situasi yang sulit.
Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Burnout Syndrome Agar Tak Stres Saat Banyak Tekanan
Ketika individu terkena stres, maka cara menghadapinya dengan strategi koping. Ini berbeda dengan defense mechanism atau mekanisme pertahanan yang merupakan serangkaian respon adaptif baik secara sadar maupun tidak sadar, memiliki tujuan mengurangi atau mentoleransi stres.
Tujuan dari strategi ini adalah untuk membantu individu mengelola stres yang disebabkan oleh masalah kehidupan, misalnya rasa kesepian, marah, sedih, cemas, hingga depresi.
Jenis-Jenis Strategi Dalam Coping Mechanism
Dikutip dari Jurnal Konseling Andi Matappa, menurut Stuart dan Sundeen (1991), coping mechanism memiliki 2 jenis strategi yang bisa diterapkan, berikut penjelasannya.
Strategi Fokus Pada Emosi
Strategi yang pertama ialah strategi yang berpusat pada emosi, artinya strategi ini hanya menenangkan diri saja ketika mendapat masalah.
Biasanya strategi ini berupa dukungan positif dari eksternal. Meski tidak dapat menyelesaikan masalah, namun bisa memberi ketenangan untuk waktu sementara.
Umumnya individu mengalami mekanisme mulai dari perasaan denial dan rasionalisasi masalah, hingga menunjukkan perilaku untuk menutupi ketidakmampuan dengan menonjolkan sifat baik atau kompensasi.