Mengerti.id – Vape sangat populer beberapa tahun belakang ini, khususnya di kalangan anak muda. Vape atau rokok elektrik tidak memakai dan membakar daun tembakau, tetapi menggunakan cairan yang diubah menjadi uap.
Katanya, vape merupakan alternatif yang lebih sehat daripada rokok konvensional. Namun, vape tetap mengandung yang bersifat toksik atau racun seperti propilen glikol, nikotin, dan perisadiasetil.
Selain itu, vape juga mengandung zat-zat karsinogenik atau zat yang menyebabkan kanker. Diantaranya yaitu diethylene glycol (DEG), o-toluidine, 2-naphthylamine, formaldehyde, dan acrolein.
Baca Juga: Bahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan, Ini 4 Manfaat Micin Bagi Wajah
Dilansir dari PMJ News, menurut sebuah penelitian dalam The Journal of Nuclear Medicine, vape ternyata lebih bahaya daripada rokok konvensional, vape bisa menyebabkan peradangan paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru-paru.
Studi tersebut membuktikan bahwa paru-paru pengguna berbeda paru-paru perokok biasa. Peneliti menghitung hasil Positron Emission Tomography (PET) scan dan radiotracer dari pengguna rokok biasa dan vape.
Dalam penelitian, peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pengguna vape, pengguna rokok biasa, dan yang tidak pernah merokok. Pengguna vape menunjukkan peradangan paru yang lebih besar daripada yang tidak merokok dan perokok biasa.
Baca Juga: 7 Penyebab Otak Jadi Lemot, Nomor 6 Bahaya Tapi Banyak yang Lakukan
Bahaya lain dari vape
Sebagian besar masyarakat mengetahui vape hanya berbahaya untuk paru-paru, sama seperti rokok konvensional. Ternyata selain itu, vape juga berdampak negatif untuk kulit.
Menurut Rhysa Phommachanh, dokter spesialis perawatan kulit dan kecantikan dari Landys Chemist di Inggris, vape juga dapat menimbulkan dampak negatif pada kulit pemakainya.
Ketika menggunakan vape, kandungan nikotin akan memecah kolagen dan elastin pada kulit. Kandungan tersebut penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi.
Selain itu, Rhysa juga menjelaskan bahwa nikotin juga menyempitkan pembuluh darah dan menghilangkan oksigen yang dibutuhkan tubuh dan kulit. Hal tersebut akan menimbulkan dehidrasi dan mempercepat proses penuaan.