Mengerti.id - Tidur merupakan aktivitas yang memicu terjadinya blokade pada fungsi saraf motorik dan sensorik.
Hal ini berlangsung secara alami pada manusia dan hampir semua jenis hewan. Tidur dapat dipicu 2 faktor penting, yaitu pola hidup dan kondisi tubuh yang kelelahan.
Pada manusia terdapat 2 periode aktivitas yaitu tidur dan terbangun. Hal itu saling berperan untuk memperbaiki semua proses yang terjadi dalam tubuh.
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia dan Bersemangat? Lakukan Ritual 5 Menit Sebelum Tidur Ini
Kegiatan ini perlu dilakukan secara teratur agar kondisi tubuh menjadi optimal. Durasinya disesuaikan dengan usia, padatnya aktivitas dan kondisi tubuh masing-masing.
Usia bayi hingga balita memerlukan durasi 11 hingga 18 jam. Sedangkan waktu istirahat untuk anak-anak adalah 10 jam.
Sementara remaja membutuhkan 8 hingga 9 jam, sedikit berbeda dengan waktu tidurnya orang dewasa sekitar 7 sampai 8 jam setiap harinya.
Dalam tidur terdapat 2 macam tahapan, yaitu gerakan mata gesit yang disebut rapid eye movement (REM) dan gerakan mata kaku atau Non-Rapid Eye Movement (Non-REM).
Siklus tersebut terkait dengan gelombang otak dan aktivitas pada saraf yang dapat beberapa kali terjadi selama kita terlelap.
Dilansir dari video kanal YouTube Kata Dokter yang diunggah pada tanggal 30 Juli 2022, kurang istirahat dapat menimbulkan beberapa efek samping.
Baca Juga: 10 Bahan Alami Bantu Atasi Komedo, Tampil Lebih Percaya Diri dengan Wajah Cerah
Dokter Andreas Prasadja yang merupakan spesialis kesehatan tidur asal Jakarta, memaparkan sejumlah resiko terkait hal tersebut.
Di antara resiko tersebut adalah potensi mengidap kanker payudara pada wanita, terganggunya metabolisme, dan daya tahan tubuh menurun.
Salain itu, kurang istirahat atau tidur juga berdampak pada kenaikan berat badan, gangguan emosi, hingga depresi.