Mengerti.id - TB milier atau miliary tuberculosis dikenal sebagai salah satu jenis TB ekstra paru dimana kondisi saat infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis menyerang paru-paru.
Dikutip Mengerti dari laman yankes.kemkes.go.id Tuberkulosis (TB) Milier adalah salah satu jenis dari tuberkulosis (TBC) yang disebabkan penyebaran bakteri Mycobacterium Tuberculosis dalam jumlah besar ke masing-masing organ paru-paru atau kadang disebut TB paru.
Bakteri tuberkulosis yang menginfeksi paru-paru ini menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas.
Baca Juga: 8 Manfaat Jeruk Bali, Salah Satunya Menjaga Kesehatan Otak
Pengobatan penyakit tuberculosis atau TBC biasanya membutuhkan waktu yang lama hingga berbulan-bulan dengan aturan dosis minum obat yang ketat.
Jika tidak diatasi sesegera mungkin, TBC dapat berakibat fatal bahkan dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.
Kasus penderita TBC tertinggi di dunia urutan pertama yaitu India diikuti Cina dan Indonesia urutan ketiga.
Data tahun 2022 menunjukkan, ada sekitar 824.000 kasus penderita TBC di Indonesia, namun TBC jenis penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
Tanda-tanda & gejala TB Milier
Untuk pendeteksian awal bisa dilihat dari bercak kecil sebesar 1-5 mm pada organ-organ tubuh yang terinfeksi.
Selain itu, pasien yang menderita TB milier awalnya kerap kali mengalami gejala tuberkulosis yang susah dibedakan dengan gejala penyakit lain, seperti demam , berkeringat di malam hari kehilangan nafsu makan, kelelahan, batuk, dan penurunan berat badan.
Studi dalam jurnal Clinical Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases, pada tahap akhir infeksi bakteri tuberkulosis di organ-organ tubuh yang terinfeksi TB milier juga dapat menyebabkan timbulnya gejala sebagai berikut:
-Pembesaran hati atau hepatomegali
-Peradangan pancreas
-Disfungsi beberapa organ dengan insufisiensi adrenal
-Pneumotoraks (ukuran paru-paru yang mengecil),
-Tekstur feses bisa mirip kondisi diare