Mengerti.id - Politik Indonesia saat ini menjadi sorotan sejumlah ahli dan pengamat karena adanya potensi pelanggaran pemilu.
Salah satu di antaranya adalah pandangan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan yang menyoroti juga soal Demokrasi.
Ia menilai, politik hari ini tidak memiliki integritas dan demokrasi dijalankan setengah hati.
"Sketsa politik yang terbangun saat ini belum mencerminkan arah yang kuat bagi suburnya integritas di tengah hegemoni partai politik yang belum beranjak dari demokrasi setengah hati, bahkan cenderung menikmatinya," kata Bakir Ihsan saat dihubungi, Selasa, 14 November 2023.
Lebih lanjut, Bakir mengungkap bahwa demokrasi yang dijalankan setengah hati, tidak adanya integritas, terlihat di wajah politik hari ini.
"Termasuk hukum yang tajam ke bawah, tumpul ke atas (elite), dan tebang pilih secara horizontal, termasuk keberpihakan (ketidakadilan) aparatur negara dalam banyak hal, termasuk dalam konteks pemilu," tegasnya.
Bahkan, belum mulai musim kampanye, sejumlah pelanggaran sudah ditemukan.
Meski media massa memajang pelanggaran itu di halaman depan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) malah meminta masyarakat yang mengecek kebenarannya.
Jelang Pemilu, dimana banyak potensi penyelewengan pemilu, LSM dan masyarakat harus proaktif mengawal Pemilu yang Luber Jurdil.
Sebelumnya Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) juga mengkhawatirkan situasi politik akhir-akhir ini.
Menurut Forum Pemred, kondisi ini berpotensi menimbulkan goncangan dan ketidakstabilan politik dan keamanan serta perekonomian nasional.
Karena itu, mencermati dan mewaspadai situasi politik dan situasi negara ini, pada hari Kamis, tanggal 9 November 2023 para anggota Forum Pemred yang beranggotakan para pendiri dan para pemimpin redaksi media arus utama telah berkumpul dan menyamakan persepsi.
Dalam pertemuan selama 2,5 jam itu, Forum Pemred menyimpulkan bahwa saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja.