LSI Denny JA Beberkan Penyebab Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Meningkat

photo author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 07:53 WIB
Ternyata ini penyebab meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran (dok. istimewa)
Ternyata ini penyebab meningkatnya elektabilitas Prabowo-Gibran (dok. istimewa)

Mengerti.id - Faktor elektabilitas paslon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terus mengalami peningkatan dipaparkan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Dengan itu, kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran jadi semakin terbuka.

Menurut Adjie Al Faraby seorang peneliti LIS Denny JA, terdapat beberapa alasan mengapa hal tersebut terjadi.

Pertama menurutnya adalah karena terkait dengan popularitas dan tingkat kesukaan.

"Popularitas Pak Prabowo kalau dilihat dari angka ini dari bulan Januari 2024 dan September 2023 sudah mencapai puncak rata-rata di atas 90 persen dan tingkat kepuasan di atas 80-85 persen, jadi dengan data menunjukkan tingkat penerimaan publik terhadap Pak Prabowo positif dan baik," kata Adjie.

Baca Juga: Gaya Kampanye Lebih Humanis, Survei Elektabilitas Prabowo-Gibran pada Usia 30 Tahun ke Bawah Capai 58,6%

Selain Prabowo, faktor Gibran yang juga memiliki tingkat popularitas tinggi menjadi alasan kedua.

"Di bulan September 2023 Gibran memiliki popularitas 69 persen dan sekarang di bulan Januari 2024 naik 96 persen dan tingkat kepuasannya juga naik, di September 2023 hanya 77,8 persen sekarang di angka 81,1 persen," jelas Adjie.

"Jadi secara kualitas popularitas dan tingkat kesukaan, kedua-duanya (Prabowo-Gibran) ini adalah sama-sama kandidat yang premium karena cukup powerful rata-rata di atas 90 dan 80 persen," tambah Adjie.

Alasan ketiga menurutnya adalah karena kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sehingga semakin terasosiasi dengan Prabowo-Gibran.

"Tadi kita lihat kepuasan terhadap Jokowi ini memang selalu naik, selalu tinggi dari survei kita di awal September 2023 selalu di atas 75 persen bahkan dalam dua kali survei terakhir di angka 81 dan 80 persen. Jadi kepuasan terhadap Jokowi yang begitu tinggi inilah yang kemudian membuat paslon pengganti mendapatkan berkah elektoral. Inilah yang terjadi pada pasangan Prabowo-Gibran," kata Adjie.

Alasan keempat menurutnya, publik yang puas dengan kinerja Jokowi banyak yang pindah ke pasangan Prabowo-Gibran.

"Kalau kita lihat datanya di awal Januari 2024, itu diangka 50,5 persen sekarang naik lagi menjadi 55,5 persen dan sebelumnya di bulan Desember 2023 akhir 47,7 persen. Jadi semakin banyak mereka yang puas terhadap kinerja Jokowi pindah pilih Prabowo-Gibran. Sebelumnya terpecah ke pasangan Ganjar-Mahfud, semakin dekat pemilu semakin banyak yang pindah ke Prabowo-Gibran," jelas Adjie.

Sedangkan alasan terakhirnya adalah karena banyaknya publik yang ingin Pilpres 2024 berlangsung satu putaran saja yaitu 80 persen publik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X