Mengerti.id - Setelah Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres 2024, isu mengenai program makan siang gratis pun banyak disinggung oleh masyarakat.
Saat ini beredar isu jika makan siang gratis program dari Prabowo-Gibran diisukan baru akan dilakukan pada 2029 mendatang.
Tentu saja hal ini menjadi perdebatan di tengah masyarakat, hingga banyak yang mempertanyakan apakah isu makan siang gratis dari Prabowo-Gibran benar-benar baru akan terealisasi 2024 mendatang.
Menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah rangkuman jawaban dari TKN atas isu yang beredar tersebut.
Baca Juga: Prabowo Kunjungi Rumah Almarhum Jenderal Wismoyo Arismunandar Usai Ziarah Makam Orangtua
Dilansir dari Antaranews pada Sabtu, 17 Februari 2024, Budisatrio Djiwandono, Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa isu yang menyebut program makan siang gratis baru akan dilaksanakan pada tahun 2029 tidak benar.
Program ini merupakan salah satu dari delapan program unggulan yang akan segera dijalankan setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober 2024.
Budi menjelaskan bahwa misinformasi tersebut bermula dari pernyataannya yang dipotong pada bulan Desember tahun lalu, sehingga konteks utuh dari pernyataannya hilang.
Sehingga, terkesan bahwa program tersebut baru akan dilaksanakan pada 2029 atau di akhir masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar. Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden,” ungkap Budisatrio Djiwandono sebagaimana dikutip Mengerti.id dari Antaranews pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Namun, yang sebenarnya adalah program makan siang gratis akan dimulai secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada daerah yang paling membutuhkan.
Menurut Budi, target ini mencapai 82,9 juta anak penerima manfaat program makan siang dan susu gratis bisa tercapai sepenuhnya pada tahun 2029.
“Jadi, tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama,” sambungnya.
