Mengerti.id - BRI Peduli Yok Kita GAS (Gerakan Anti Sampah) merupakan salah satu program BRI untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, BRI juga terus menyelenggarakan sejumlah kegiatan untuk mendorong pengelolaan sampah terpadu dengan menerapkan prinsip sistematis, menyeluruh, berkesinambungan serta mengutamakan pemberdayaan.
Salah satunya adalah program yang digelar bertepatan dengan World Clean Up Day yang setiap tahunnya diperingati pada 20 September. Program ini juga digelar jelang perhelatan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika.
Program Yok Kita GAS pertama yang dijalankan adalah pelatihan pengelolaan sampah yang dilaksanakan pada tanggal 20 September 2024 untuk 300 peserta.
Para peserta akan menjadi petugas pengelola sampah selama event MotoGP berlangsung pada 26-29 September 2024.
Pelatihan ini berfokus pada mekanisme pemilahan dan pengelolaan sampah organik dan anorganik dengan berbagai metode inovatif.
Pelatihan juga memberi pengetahuan perihal pembuatan ecoenzym dan Pupuk Organik Cair (POC), hal ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan sampah secara ekonomis.
Selain itu juga mengedepankan prinsip 9R (Refuse, Reduce, Reuse, Repair, Recondition, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover) sebagai panduan dalam pengelolaan sampah.
Sebanyak 300 petugas yang dilatih tersebut, akan mengelola sampah di area Sirkuit Mandalika seluas 1200 Ha. Sampah akan ditimbang, dihitung, dan dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya.
Kedepannya, Program Yok Kita GAS ini diharapkan menjadi penopang pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan juga menjadi alternatif pendapatan ekonomi masyarakat.
Wakil Direktur Utama Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa BRI berkomitmen membangun budaya keberlanjutan melalui program Zero Waste to Landfill, yang mencakup edukasi bagi pekerja tentang pengelolaan sampah dan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
"Sebagai bagian dari program ini, BRI juga memperkenalkan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di Mandalika untuk mendaur ulang botol plastik," terangnya.
"Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pekerja dan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik," lanjut Catur.