Abdul Azis Bantah Kena OTT oleh KPK, NasDem: Tolong Jangan Lakukan Drama Melalui Ruang Terbuka Medsos

photo author
- Kamis, 7 Agustus 2025 | 20:53 WIB
Dugaan OTT terhadap Bupati Koltim jadi polemik, padahal Abdul Azis mengaku sedang berada di Makassar.
Dugaan OTT terhadap Bupati Koltim jadi polemik, padahal Abdul Azis mengaku sedang berada di Makassar.

Mengerti.id - Isu operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret nama Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, dibantah langsung oleh yang bersangkutan. Abdul Azis menyatakan dirinya dalam kondisi sehat dan tengah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar saat kabar itu menyebar.

"Alhamdulillah, hari ini saya ada di samping kakak Ahmad Syahroni dalam kondisi baik dan siap untuk menghadiri Rakernas NasDem," ucapnya kepada wartawan, Kamis 7 Agustus 2025.

Kepada awak media, Azis mengaku tidak tahu-menahu tentang isu tersebut hingga mendengarnya beberapa jam setelah pemberitaan menyebar luas. Ia menegaskan sejak pagi sudah berada di Kota Makassar.

"Saya baru dapat kabar terkait dengan masalah OTT. Secara tidak langsung, keluarga, sahabat, banyak yang prihatin, apakah betul itu Bupati Kolaka Timur (Abdul Azis) ini di OTT menghubungi saya," jelasnya.

Sebagai kader Partai NasDem, Azis menegaskan komitmennya untuk taat pada hukum jika memang diperlukan. Namun ia juga menyayangkan pola pemberitaan yang menurutnya terlalu menggiring opini.

"Tapi, terkait dengan drama atau ada framing ini yang kami secara pribadi dan keluarga tidak menerima. Karena secara psikologi luar biasa terganggu kita," imbuhnya.

Keterangan Berbeda dari KPK dan Kepolisian

Sebelumnya, seperti dilansir dari Antara News, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyebut adanya penindakan oleh tim KPK di Sulawesi Tenggara, termasuk OTT yang disebut menyeret Bupati Kolaka Timur. Pernyataan ini kemudian menimbulkan kegaduhan di ruang publik.

Namun, klarifikasi datang dari Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sultra Kombes Pol Dody Ruyatman membenarkan bahwa ruangan milik Ditreskrimsus memang dipinjam oleh KPK untuk memeriksa sejumlah orang.

"Tadi penyidik KPK koordinasi pakai ruangan untuk pemeriksaan kasus korupsi yang di Kolaka Timur," katanya, didampingi Kasubdit Tipikor Kompol Niko Darutama.

Meskipun demikian, Dody menyatakan bahwa Bupati Kolaka Timur tidak termasuk dalam daftar pihak yang diperiksa oleh penyidik KPK.

"Tapi, dari beberapa orang tadi, tidak ada Bupati Kolaka Timur," ujar Dody.

Kegiatan pemeriksaan berlangsung sejak pukul 10.00 WITA. Antara News melaporkan bahwa para penyidik KPK keluar-masuk ruangan dengan pakaian bebas rapi. Sekitar pukul 15.10 WITA, tiga orang terlihat keluar dari ruangan dan masuk ke dalam mobil Inova hitam tanpa memberi komentar kepada media.

NasDem Kritik Penyampaian Informasi KPK

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X