Viral Video Sri Mulyani Disebut Guru Beban Negara, Ini Penjelasan Kemenkeu

photo author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 19:47 WIB
Video manipulasi Sri Mulyani terbukti hoaks. Pemerintah pastikan guru tetap jadi prioritas dalam anggaran pendidikan Rp757,8 triliun. (Gambar Dibuat dengan AI)
Video manipulasi Sri Mulyani terbukti hoaks. Pemerintah pastikan guru tetap jadi prioritas dalam anggaran pendidikan Rp757,8 triliun. (Gambar Dibuat dengan AI)

Mengerti.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah keras beredarnya potongan video yang memperlihatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disebut menyatakan guru adalah beban negara. Kemenkeu menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menegaskan bahwa Menteri Keuangan tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti dalam video yang viral di media sosial.

“Video mengenai guru itu beban negara, itu hoaks. Ibu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” kata Deni kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 19 Agustus 2025.

Menurutnya, video itu merupakan hasil manipulasi digital atau deepfake serta berasal dari potongan tidak utuh pidato Sri Mulyani pada Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis, 7 Agustus 2025.

“Marilah kita bijak dalam bermedia sosial,” ujarnya, mengingatkan masyarakat agar tidak mudah termakan informasi menyesatkan.

Dalam forum di ITB, Sri Mulyani membahas mengenai pos belanja negara untuk guru dan dosen. Ia menjelaskan bahwa belanja untuk klaster tenaga pendidik meliputi gaji hingga tunjangan kinerja.

“Klaster kedua adalah untuk guru dan dosen. Itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi,” kata Sri Mulyani.

Ia kemudian menyinggung keluhan di media sosial soal profesi guru dan dosen yang dianggap kurang dihargai karena gaji yang kecil. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi keuangan negara.

“Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, ‘Oh, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar.’ Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat,” ujarnya.

Pernyataan itu kemudian dipotong, dimanipulasi, dan disebarkan secara keliru hingga menimbulkan kontroversi.

Tak hanya Kemenkeu, Sri Mulyani juga mengunggah bantahan melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati pada Selasa, 19 Agustus 2025.

“Potongan video yang beredar yang menampilkan seolah-olah saya menyatakan guru sebagai beban negara adalah HOAX,” tulisnya.

“Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato saya dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu,” lanjutnya.

Unggahan ini mempertegas sikap resmi pemerintah terkait video yang menyesatkan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X