Mengerti.id - Immanuel Ebenezer, nama yang selama ini identik dengan loyalitasnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini mendadak menjadi headline karena terjerat kasus dugaan korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sebagai Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), Immanuel sudah lama dikenal sebagai sosok militan yang tidak segan membela Jokowi dari berbagai serangan politik. Gerakan JoMan yang dipimpinnya sejak Pilpres 2019 menjadi salah satu motor relawan terdepan Jokowi.
Tak hanya aktif mengawal kebijakan Jokowi, Immanuel juga sering melaporkan pihak-pihak yang dianggap memfitnah keluarga Presiden. Sikap kerasnya membuatnya lekat sebagai relawan fanatik.
Kedekatan itu membawanya pada jabatan komisaris utama PT Mega Eltra pada 2021. Namun, jabatan tersebut berakhir cepat pada 2022 tanpa alasan jelas.
Meski sempat tersingkir, ia tetap menjaga kedekatannya dengan Jokowi. Bahkan, ia mengklaim mendapat dukungan langsung dari Jokowi saat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Kalimantan Utara pada 2024.
Saat Pilpres 2024, Immanuel awalnya mendukung Ganjar Pranowo. Tetapi, setelah Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto, Immanuel memilih bergeser mendukung pasangan tersebut demi kesinambungan politik keluarga Jokowi.
Puncaknya, ia dipercaya menjadi Wakil Menteri Ketenagakerjaan di era pemerintahan Presiden Prabowo. Namun, kiprahnya sebagai pejabat negara berakhir tragis setelah ditangkap KPK.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan sikap Presiden Prabowo jelas soal pemberantasan korupsi. “Berkali-kali Presiden Prabowo menekankan tidak pandang bulu dalam penegakan pemberantasan korupsi,” ujarnya, Kamis 21 Agustus 2025.
Dasco menuturkan interaksinya dengan Immanuel tak begitu intens karena lebih banyak berkomunikasi dengan Menteri Ketenagakerjaan. Tetapi, ia menekankan sikap Presiden yang konsisten terhadap praktik korupsi.
Sementara Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan adanya OTT terhadap Immanuel. “Benar,” kata Fitroh. Ia menjelaskan kasus ini terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 yang melibatkan sejumlah perusahaan.
Fitroh menambahkan, ada 10 orang lain yang juga ditangkap bersama Immanuel. Penangkapan itu kian mempertegas bahwa dugaan pemerasan melibatkan banyak pihak.
Kini, publik menyoroti perjalanan Immanuel dari seorang relawan fanatik Jokowi hingga pejabat tinggi negara yang akhirnya harus diborgol KPK.***