Mengerti.id - CEO AI Microsoft, Mustafa Suleyman, membagikan visinya tentang masa depan browser web. Menurutnya, peramban internet akan berevolusi dengan integrasi kecerdasan buatan, namun bukan lewat penciptaan browser baru, melainkan melalui peningkatan pada Microsoft Edge.
Menurut laporan Fortune, Rabu, 24 September 2025, Microsoft saat ini mengembangkan fitur "Copilot Mode" pada Edge. Mode ini akan berfungsi layaknya asisten pribadi yang dapat menangani berbagai tugas browsing, mulai dari yang sederhana hingga kompleks.
Windows Central menuliskan bahwa Copilot ini mampu mengendalikan tab, mengunjungi situs, memesan reservasi, hingga menyintesis hasil riset secara real-time. Semua dilakukan dengan supervisi pengguna, baik secara aktif maupun pasif.
Suleyman menggambarkan Copilot sebagai "malaikat kecil di bahu Anda" yang mengurus pekerjaan repetitif seperti membaca ulasan atau membandingkan harga. Semua proses ini terlihat langsung oleh pengguna, bukan sekadar ringkasan yang muncul terpisah.
Pendekatan ini berbeda dari Google Chrome yang menawarkan mode AI melalui tab ringkasan terpisah. Microsoft menilai integrasi penuh dalam Edge akan menciptakan pengalaman lebih transparan dan membangun kepercayaan pengguna. Microsoft menekankan bahwa kendali tetap ada di tangan pengguna. Fitur ini bersifat opsional sehingga pengguna dapat memilih kapan akan mengaktifkannya.
Fortune melaporkan bahwa tujuan utama Microsoft adalah menghadirkan pengalaman browsing yang lebih efisien dan produktif. AI di Edge diharapkan dapat mengurangi pekerjaan manual seperti mencari informasi atau mengelola tab. Dengan adanya Copilot, peramban tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat pencarian atau navigasi, melainkan sebagai mitra digital yang proaktif.
Suleyman menyebut bahwa tren ini akan membawa era baru di mana interaksi dengan web lebih bersifat percakapan. Pengguna akan memberi instruksi, sementara AI bertindak secara otonom dengan pengawasan.
Windows Central menegaskan bahwa pendekatan ini adalah bagian dari visi lebih luas Microsoft dalam menjadikan AI sebagai antarmuka utama untuk berbagai tugas digital. Meskipun Edge saat ini memiliki pangsa pasar lebih kecil dibanding Chrome, Suleyman optimistis adopsi browser berbasis AI akan tumbuh pesat.
Alasannya sederhana: teknologi ini membuat hidup lebih mudah dan lebih efisien. Suleyman percaya pengguna akan lebih suka mengawasi AI bekerja ketimbang melakukan semua pencarian secara manual.
Fortune mencatat bahwa integrasi ini juga merupakan strategi diferensiasi Microsoft untuk bersaing dengan dominasi Chrome.
Dengan Copilot, Edge diproyeksikan mampu memposisikan diri sebagai pelopor pengalaman browsing generasi baru.
Kesimpulannya, Microsoft melihat browser masa depan bukan lagi sekadar jendela ke internet, tetapi sebagai asisten cerdas yang terintegrasi dalam platform yang sudah ada.***