Mengerti.id - Facebook resmi memperbarui algoritmanya untuk memberi pengguna kendali lebih besar atas video yang muncul di beranda mereka, terutama pada fitur Facebook Reels. Menurut laporan TechCrunch pada Selasa 7 Oktober 2025, pembaruan ini menghadirkan sejumlah fitur baru yang berfokus pada personalisasi dan peningkatan kontrol pengguna.
Pembaruan algoritma ini diklaim mampu mempelajari preferensi pengguna dengan lebih cepat dan menampilkan rekomendasi video yang lebih relevan. Facebook menyebut sistem barunya kini menampilkan 50 persen lebih banyak video yang diunggah pada hari yang sama untuk menjaga konten tetap segar dan aktual.
Selain peningkatan rekomendasi, pengguna kini dapat secara aktif menunjukkan ketidaktertarikan terhadap video tertentu. Fitur “Not Interested” yang diperbarui memungkinkan pengguna memberi sinyal langsung agar algoritma menampilkan lebih sedikit video serupa di masa mendatang.
Facebook juga memperkenalkan opsi untuk menandai komentar di Reels yang dianggap tidak relevan atau mengganggu. Masukan dari pengguna ini akan membantu sistem mengenali dan menyaring konten yang tidak diinginkan.
Menurut Business Standard pada Rabu 8 Oktober 2025, fitur “Save” juga mengalami peningkatan signifikan. Pengguna kini dapat menyimpan dan mengatur Reels favorit serta postingan lain dalam satu tempat, sehingga membantu algoritma memahami preferensi personal dengan lebih baik.
Salah satu inovasi baru yang menarik perhatian adalah kehadiran fitur “friend bubbles.” Fitur ini menampilkan ikon kecil di Reels atau postingan yang menunjukkan teman mana saja yang telah memberikan tanda suka pada konten tersebut.
Dengan mengetuk gelembung tersebut, pengguna dapat membuka ruang obrolan pribadi untuk berdiskusi seputar konten yang disukai bersama, menjadikan pengalaman menonton video di Facebook lebih sosial dan interaktif.
Selain itu, Facebook juga menambahkan saran pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI) di dalam pemutar Reels. Fitur ini membantu pengguna menjelajahi konten terkait tanpa harus meninggalkan video yang sedang ditonton.
Meta, perusahaan induk Facebook, menyebut bahwa pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan relevansi dan mengurangi kemunculan konten berkualitas rendah atau bersifat spam. Sistem baru akan memprioritaskan video dengan interaksi positif dan mengurangi penyebaran video yang menyesatkan atau bersumber dari AI generatif yang tidak diverifikasi.
Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi Meta untuk menjadikan Facebook sebagai platform video yang lebih personal, aman, dan berorientasi komunitas. Dengan dukungan AI, pengalaman menonton pengguna diharapkan menjadi lebih variatif dan bermakna.
Dalam pembaruan kali ini, fokus utama Meta adalah menciptakan keseimbangan antara rekomendasi otomatis dan kontrol manual pengguna, memberikan rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap pengalaman menjelajahi video.
Para analis menilai bahwa perubahan algoritma ini juga merupakan respons terhadap meningkatnya kompetisi dari platform video pendek seperti TikTok dan YouTube Shorts, yang sama-sama menekankan personalisasi konten.
Dengan fitur-fitur baru ini, Facebook tampaknya berupaya memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di ranah platform video sosial, sekaligus meningkatkan waktu tonton dan interaksi antar pengguna.***