Prabowo Subianto Kagumi Budaya Korea, Sebut K-Pop Jadi Daya Tarik Dunia

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 16:36 WIB
Pujian Prabowo terhadap K-Pop di hadapan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung menuai perhatian. Ia menyebut K-Pop sebagai kekuatan budaya yang mendunia.
Pujian Prabowo terhadap K-Pop di hadapan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung menuai perhatian. Ia menyebut K-Pop sebagai kekuatan budaya yang mendunia.

Mengerti.id - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan usai menampilkan gaya diplomasi yang hangat dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea, Lee Jae-myung, di sela-sela KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu 1 November 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kekuatan budaya Korea Selatan yang telah mendunia, terutama melalui musik dan tarian K-Pop yang begitu digemari anak muda Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam gala yang indah tadi malam. Acara tersebut sangat menarik, dan saya pikir Korea akan menaklukkan dunia dengan musik dan tarian Anda. Semua anak muda Indonesia tergila-gila dengan K-Pop,” ujar Prabowo. Pernyataan itu disampaikan dengan penuh kehangatan dan langsung disambut tawa serta tepuk tangan meriah dari Presiden Lee Jae-myung beserta pejabat Korea Selatan yang hadir dalam forum tersebut.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memuji penyelenggaraan KTT APEC di Korea Selatan yang disebutnya berjalan sangat rapi dan efisien. Ia menilai kesuksesan acara tersebut menjadi cerminan disiplin dan budaya kerja tinggi masyarakat Korea.

“Saya ingin menyampaikan selamat atas kepemimpinan Anda dalam penyelenggaraan APEC. Acara ini sangat terorganisasi dengan baik, sangat efisien, dan selalu tepat waktu—tepat sampai pada menitnya,” ucap Prabowo di hadapan Presiden Lee.

Selain membahas diplomasi budaya, kedua pemimpin negara juga berdiskusi mengenai peningkatan kerja sama strategis di bidang ekonomi, investasi, serta penguatan industri pertahanan. Salah satu topik penting yang disinggung adalah proyek pesawat tempur hasil kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan.

Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dengan Korea Selatan yang selama ini telah berjalan baik. “Hubungan antara kedua negara kita selama ini sangat baik. Korsel merupakan mitra yang sangat penting bagi kami dalam kerja sama ekonomi, dan secara keseluruhan hubungan antara pemerintah kita juga berjalan dengan sangat baik,” ujarnya.

K-pop sendiri telah menjadi fenomena global yang memainkan peran besar dalam memperkenalkan Korea Selatan ke dunia. Industri ini berkembang pesat berkat dukungan pemerintah Korea melalui strategi Hallyu atau gelombang budaya Korea yang sudah dijalankan sejak akhir 1990-an.

Kesuksesan global K-Pop tidak hanya berkat lagu dan tarian yang menarik, tetapi juga karena produksi berkualitas tinggi serta pemanfaatan media sosial secara cerdas. Grup-grup besar seperti BTS dan BLACKPINK berhasil mencetak sejarah dengan jutaan penggemar di seluruh dunia.

Pemerintah Korea Selatan diketahui aktif mendukung ekspor budaya melalui Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. Dukungan tersebut meliputi promosi budaya, pendanaan industri hiburan, hingga pendirian pusat budaya Korea di berbagai negara. Langkah ini menjadikan K-Pop bukan sekadar hiburan, melainkan juga alat diplomasi dan penguatan citra negara di mata dunia.

Gaya diplomasi Prabowo yang hangat dan diselingi humor terbukti mencairkan suasana dalam berbagai forum internasional. Pujian terhadap K-Pop menjadi salah satu bentuk diplomasi budaya yang menunjukkan penghargaan terhadap kekuatan soft power Korea Selatan.

Dalam konteks hubungan bilateral, sikap tersebut dinilai memperkuat ikatan emosional antara kedua negara. K-Pop yang digemari masyarakat Indonesia menjadi jembatan kultural yang bisa mempererat hubungan kedua bangsa, terutama di kalangan generasi muda.

Pertemuan di Gyeongju ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia dan Korea Selatan sebagai mitra strategis yang tidak hanya fokus pada ekonomi dan pertahanan, tetapi juga pada penguatan diplomasi budaya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X