Mengerti.id - Kecelakaan truk menimpa mobil di Semarang yang awalnya dikabarkan telah menewaskan dua orang kini menjadi 3 orang.
Ayah korban mengkonfirmasi bahwa setelah salah satu korban kecelakaan yang sempat dievakuasi selamat, meninggal dalam masa perawatan di Rumah Sakit.
Rasa kecewa ayah korban kecelakaan diluapkan dengan memberi sindiran keras kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan meminta rambu batasan jam operasional truk pasir dicabut saja.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Tiga Kereta di Odisha India, 233 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
"Pak. Bocahe wafat sore ini nyusul alm. ibue, kui rambu larangan truck lewat jam operasional jabut wae! RA KANGGO! @ganjarpranowo @Dishubkotasmg,"
"Pak. Anaknya meninggal sore ini menyusul alm. ibunya, itu rambu larangan truk melewati jam operasional dicabut saja! TIDAK GUNA! @ganjarpranowo @Dishubkotasmg," tulis @borndizzway diduga kuat ayah dan suami korban dikutip Mengerti.id dari Twitter pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Ia juga sangat menyayangkan kinerja pihak-pihak terkait yang seolah memberikan keleluasaan angkutan truk pasir dan tanah lalu lalang di luar jam operasional.
Terlebih, peristiwa naas yang menimpa istri dan anaknya tersebut terjadi pada jam antar jemput sekolah.
Baca Juga: Sosok Abdul Khamid Jalan Kaki 11 Hari Bumiayu Semarang Temui Ganjar, Berapa Km?
Parahnya lagi, menurut ayah korban, baik sopir maupun kenek truk yang menimpa mobil istrinya tersebut melarikan diri.
"Supir e mlayu, kenek e mlayu.. baj**gan (Sopirnya lari, keneknya juga lari.. baj**gan)," tulisnya selanjutnya.
Sebelumnya, pada Rabu, 7 Juni 2023, telah terjadi kecelakaan truk bermuatan tanah menimpa mobil di Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang.
Kejadian berlangsung sekira pukul 11.30 WIB saat truk bermuatan tanah melaju dari arah selatan ke utara dan menabrak mobil Toyota Agya hingga terseret dan tertimpa badan truk.
AKBP Yunaldi, Kasatlantas Polrestabes Semarang mengkonfirmasi bahwa terdapat 3 korban dalam insiden tersebut, yakni 1 dewasa dan 2 anak-anak.