Kaesang Pakai Baju Adat Apa Di Upacara Detik-Detik Proklamasi? Terdapat Aksen Tengkorak Kepala Monyet

photo author
- Kamis, 17 Agustus 2023 | 14:50 WIB
Asal Daerah dan Makna Pakaian Adat Kaesang Pangarep (Tangkap layar Instagram/@erinagudono)
Asal Daerah dan Makna Pakaian Adat Kaesang Pangarep (Tangkap layar Instagram/@erinagudono)

Mengerti.idKaesang Pangarep putra terakhir presiden Joko Widodo masuk dalam pemenang busana terbaik pada upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 2023.

Pada pelaksanaan upacara kemerdekaan yang dilakukan di istana merdeka ini Kaesang memakai pakaian adat yang cukup unik dengan aksen tengkorak monyet pada bagian bahu.

Kaesang Pangarep di posisi ke empat serta di nomor lima terdapat Sri Mulyani dengan memakai baju adat soe dari Timur Tengah Selatan.

Baca Juga: Sri Mulyani Pakai Pakaian Adat Soe, Raih Juara Berhadiah Sepeda pada Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka

Kaesang Pangarep Kenakan Baju Adat Suku Minahasa

Terdapat 5 pemenang busana terbaik dalam pagelaran upacara peringatan kemerdekaan Indonesia ke-78 ini, yaitu posisi pertama diraih Raja Amarasi yang mengenakan adat NTT.

Posisi kedua diduduki oleh Gretty memakai baju asal Bengkulu, ketiga Kohar dengan pakaian Banyuwangi.

Semua pemenang tersebut mengenakan pakaian dengan keunikannya masing-masing, berdasarkan hal tersebut istana kepresidenan memberikan hadiah sepeda kepada para pemenang busana terbaik.

Berdasarkan live streaming pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi melalui channel YouTube @Sekretariat Presiden, pada saat pengumuman pemenang nama Kaesang Pangarep MC tidak menyebutkan asal daerah pakaian yang dipakainya.

Pakaian adat yang dipakai oleh Kaesang Pangarep merupakan baju adat asal suku Minahasa di Sulawesi Utara.

Baca Juga: 5 Pemenang Busana Terbaik dalam Upacara HUT RI ke-78 di Istana, Ada Kaesang Pangarep dan Sri Mulyani

Suku Minahasa memiliki berbagai pakaian adat yang biasa digunakan pada upacara adat ataupun pernikahan.

Pakaian adat yang dikenakan Kaesang ini memiliki keunikan dimana terdapat tengkorak kepala monyet yang digunakan sebagai aksen pada bagian bahu.

Penggunaan tengkorak kepala monyet ini memiliki makna sebagai simbol kehebatan prajurit perang yang berhasil membunuh musuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X