news

Prabowo Pastikan Keamanan Program Makan Bergizi Gratis, Targetkan Zero Kesalahan di 11.900 Dapur

Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:50 WIB
Ilustrasi: Di hadapan para CEO dunia, Steve Forbes menilai Prabowo sebagai sosok pemimpin kuat yang mampu membawa Indonesia menjadi contoh bagi dunia. (Gambar Dibuat dengan AI Oleh Tim Mengerti.id)

Mengerti.id - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga standar tanpa insiden atau “zero incident” dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan Prabowo dalam dialog bersama Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di St. Regis Jakarta.

Dalam percakapan tersebut, Steve Forbes mengapresiasi skala dan dampak besar program MBG yang dijalankan Indonesia. “Saat ini, beliau [Prabowo] memberi makan setiap hari jumlah penduduk yang setara dengan tujuh Singapura,” ujar Steve Forbes, Rabu 15 Oktober 2025.

Menanggapi pernyataan itu, Prabowo mengonfirmasi capaian program MBG sambil menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan perbaikan untuk memastikan kualitas dan keamanan program tetap terjaga.

“Saya bangga mengatakan, sampai beberapa jam yang lalu, kami sudah memiliki 11.900 dapur. Dan hari ini kami memberi makan 35,4 juta orang. Ya, dan itu setara dengan tujuh Singapura,” kata Prabowo.

Presiden menambahkan bahwa pemerintah tetap mewaspadai potensi kendala di lapangan, termasuk dalam hal pengawasan keamanan pangan. Ia menegaskan tidak akan mentolerir adanya kelalaian sekecil apa pun.

“Bahkan satu pun kejadian tidak bisa diterima,” tegas Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan sejumlah langkah konkret yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat sistem kontrol dan memastikan kualitas makanan yang disajikan di setiap dapur MBG di seluruh Indonesia.

Menurutnya, sistem pelaksanaan MBG dijalankan secara langsung oleh tim profesional terlatih dan melibatkan petani lokal, agar manfaat ekonominya juga dirasakan oleh masyarakat di desa.

“Kami mengirimkan uang langsung ke dapur, tidak melalui lapisan-lapisan birokrasi. Sebelum program dimulai, kami melatih 32.000 manajer — semuanya lulusan universitas — selama tiga bulan, lalu mereka ditempatkan di desa-desa,” jelasnya.

Prabowo kemudian memberikan gambaran tentang skala kebutuhan logistik dari tiap dapur MBG yang sekaligus menjadi peluang bagi para petani dan pelaku usaha kecil di daerah.

“Satu dapur akan membutuhkan 3.000 butir telur setiap dua atau tiga hari, 3.000 mentimun, 3.000 wortel, 3.000 tomat, 3.000 potong ayam, dan sebagainya. Jadi para petani lokal menyadari bahwa mereka memiliki jaminan pembayaran untuk hasil mereka,” ujar Prabowo.

Dengan sistem ini, Prabowo berharap program MBG tidak hanya menekan angka stunting dan kemiskinan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan melalui rantai pasok pangan yang berkelanjutan dan aman.***

Tags

Terkini