news

Program MBG Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Prabowo Tegaskan Target Zero Error

Minggu, 19 Oktober 2025 | 07:23 WIB
Ilustrasi: Prabowo Subianto menyebut Program Makan Bergizi Gratis Indonesia diakui dunia dan berkomitmen menjaga standar pelaksanaan hingga mencapai zero error. (Gambar Dibuat dengan AI)

Mengerti.id - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai dua target utama: nol persen insiden kerawanan pangan dan 100 persen pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru, Wisuda Sarjana, dan Dies Natalis 2025 Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Center, Bandung, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sejak diluncurkan pada Januari 2025, Prabowo menyebut program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat, setara dengan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan yang dibagikan di seluruh Indonesia.

Selain berperan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga mendorong pergerakan ekonomi di tingkat lokal. Hingga kini, tercatat 12.205 dapur MBG beroperasi, masing-masing mempekerjakan sekitar 50 tenaga kerja.

“Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa. Masing-masing supplier mempekerjakan 5–10 pekerja hingga petani. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak kecil, dan kita dibicarakan di dunia internasional,” ujar Prabowo.

Dalam pidatonya, Prabowo juga mengutip laporan dari Rockefeller Institute, lembaga yang terafiliasi dengan State University of New York, yang menyebut bahwa program MBG Indonesia menjadi perhatian dunia internasional.

Menurut lembaga tersebut, Indonesia awalnya menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang meluncurkan program makan bergizi. Kini, jumlah negara yang menjalankan program serupa meningkat menjadi 112 negara, dan sebagian besar menjadikan Indonesia sebagai contoh keberhasilan.

“Indonesia menjadi salah satu negara yang paling cepat menggulirkan program ini. Bisa menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dalam waktu satu tahun. Brazil membutuhkan 11 tahun. Ini suatu prestasi dan untuk itu terima kasih kepada Kepala BGN Prof Dadan dari IPB,” ujar Prabowo.

Presiden juga menyoroti tingkat keberhasilan MBG yang mencapai 99,99 persen, meski diakui masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan.

“Jadi, di mana ada usaha manusia 99,99 persen berhasil, dibilang gagal,” kata Prabowo dengan nada reflektif.

Ia kembali menegaskan tekad pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan program agar mencapai “zero error” dan “zero defect.”

“Kita mau zero error! Zero defect! Walaupun sangat sulit, tapi kita harus,” tegasnya.***

Tags

Terkini