news

Dukung Program Asta Cita, BRI Ungkap Strategi Jaga Kualitas Pembiayaan KPR Subsidi

Senin, 20 Oktober 2025 | 09:54 WIB
Strategi BRI Jaga Kualitas Pembiayaan KPR Subsidi. (BRI)

Mengerti.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya sebagai bank penyalur utama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di Tanah Air. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung program Asta Cita yang menargetkan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan hunian layak dan terjangkau.

Langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen BRI dalam memperluas akses pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sekaligus menjaga kualitas portofolio kredit secara berkelanjutan.

BRI telah menyalurkan KPR Subsidi kepada 107.244 penerima manfaat di seluruh Indonesia dengan total outstanding sebesar Rp14,65 triliun. Data ini tercatat hingga akhir Agustus 2025.

Dari jumlah tersebut, sekitar 97% berasal dari skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang turut berkontribusi dalam mendukung Program 3 Juta Rumah pemerintah guna menyediakan akses pembiayaan perumahan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca Juga: Momen Hari Pangan Sedunia, BRI Peduli Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program BRInita

Hery Gunardi selaku Direktur Utama BRI mengungkapkan bahwa dalam penyaluran KPR Subsidi, BRI selalu menerapkan prinsip kehati-hatian. Setiap pengajuan kredit melalui proses assessment yang ketat untuk memastikan calon debitur memenuhi seluruh kriteria yang ditetapkan.

“Dalam bank memberikan kredit kan, tentunya ada assessment dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Nah, atas dasar itu kita juga melihat realitanya seperti apa, dan kita tahu bahwa mana yang memang bisa, mana yang belum atau tidak bisa,” ucapnya.

Pendekatan ini pun menjadi faktor penting dalam menjaga kualitas pembiayaan tetap sehat. Hal tersebut dapat dilihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) KPR Subsidi BRI yang tetap terjaga dengan baik.

Adapun dari sisi pendanaan, BRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memastikan kesiapan penuh untuk menopang pembiayaan perumahan rakyat, di mana pada triwulan Kedua 2025, likuiditas BRI berada dalam kondisi kuat dan memadai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 84,97%.

Kondisi tersebut menunjukkan ruang likuiditas yang sangat memadai untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, tambahan likuiditas sebesar Rp55 triliun dari pemerintah juga semakin memperkuat kemampuan BRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dalam menyalurkan pembiayaan hunian bersubsidi.

Meskipun demikian, Hery Gunardi mengakui, tantangan dalam pembiayaan perumahan masih cukup besar, terutama karena backlog perumahan di segmen masyarakat menengah ke bawah yang mencapai sekitar 10 juta unit.

Adapun, salah satu hambatan yang masih sering muncul adalah minimnya pemahaman calon nasabah mengenai prosedur pengajuan dan akses pembiayaan.

“Kuncinya adalah sosialisasi dan kemudahan calon nasabah untuk melakukan pengajuan serta mendapatkan pembiayaan,” ujar Hery.

Hery Gunardi menyebut dengan dukungan lebih dari 7.000 kantor cabang yang tersebar di seluruh Tanah Air, BRI pun memiliki kemampuan untuk mengakselerasi perluasan akses layanan pembiayaan hingga ke pelosok.

Halaman:

Tags

Terkini