news

Astronaut NASA Chris Williams Mulai Misi Perdana Menuju ISS

Senin, 24 November 2025 | 11:03 WIB
ILUSTRASI: Williams, ilmuwan lulusan MIT dan mantan fisikawan medis di Harvard, akan bertugas sebagai anggota Ekspedisi 73/74 di ISS. (deselect/pixabay)

Mengerti.id - Astronaut NASA Chris Williams akan memulai perjalanan pertamanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Kamis 27 November 2025 dengan menaiki pesawat antariksa Soyuz milik Rusia. Informasi terkait jadwal peluncuran dan detail misi ini juga tercantum dalam rilis resmi NASA dan publikasi di situs Space.com yang terbit pada 20 November 2025. Williams akan terbang bersama dua kosmonaut Rusia, Sergey Kud-Sverchkov dan Sergei Mikaev, lepas landas pukul 4.27 pagi waktu EST dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Perjalanan menuju ISS dilakukan dengan rute cepat dua orbit selama tiga jam, sebelum akhirnya tiba dan melakukan pendaratan di modul Rassvet pada pukul 7.38 pagi. NASA menyiarkan proses keberangkatan ini secara langsung mulai pukul 3.30 pagi melalui NASA+, Amazon Prime, dan kanal YouTube resmi NASA.

Williams, Kud-Sverchkov, dan Mikaev akan menjalani masa tugas sekitar delapan bulan di ISS sebagai anggota misi Ekspedisi 73/74. Ini merupakan penerbangan luar angkasa pertama bagi Williams yang berusia 42 tahun, dan Mikaev, sementara Kud-Sverchkov sebelumnya pernah terbang ke ISS pada 2020 dalam misi Ekspedisi 63/64.

Setibanya di ISS, mereka akan bergabung dengan astronaut NASA Mike Fincke, Zena Cardman, dan Jonny Kim, astronaut JAXA Kimiya Yui, serta kosmonaut Roscosmos Sergei Ryzhikov, Alexey Zubritsky, dan Oleg Platonov. Seluruh penghuni ISS saat ini telah menata ulang kargo dan mengosongkan ruang di modul Rassvet untuk menyambut kedatangan kru baru.

Williams memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang sains. Ia bergelar doktor fisika dari MIT dengan fokus riset astrofisika dan pengembangan teleskop radio. Sebelum terpilih sebagai astronaut pada 2021, Williams bekerja sebagai fisikawan medis bersertifikat di Harvard Medical School dalam pengembangan teknik panduan gambar untuk perawatan kanker.

Selama berada di ISS, Williams akan berpartisipasi dalam sejumlah penelitian ilmiah dan demonstrasi teknologi yang mendukung eksplorasi ruang angkasa jangka panjang. Misi ini termasuk pengujian sistem olahraga modular untuk menjaga kebugaran astronaut dalam misi jangka panjang, mendukung eksperimen peningkatan efisiensi bahan bakar kriogenik serta pertumbuhan kristal semikonduktor, dan membantu NASA menyusun protokol keselamatan pendaratan kembali.

Peluncuran ini dilakukan tak lama setelah ISS merayakan 25 tahun kehadiran manusia secara kontinu di orbit sejak 2 November 2025. Lebih dari 4.000 eksperimen telah dijalankan di stasiun luar angkasa tersebut sejak kru pertama tiba pada tahun 2000.

Misi ini menjadi simbol berlanjutnya kerja sama antara NASA dan badan antariksa Rusia Roscosmos meski situasi geopolitik global tengah tegang. Pada Juli lalu, kedua pihak menyepakati perpanjangan operasional ISS hingga 2028, sementara NASA berencana meneruskannya hingga 2030.

Kerja sama lintas negara di ISS dipandang sebagai salah satu bentuk kolaborasi ilmiah terakhir yang masih terjaga antara Amerika Serikat dan Rusia. Kesepakatan pertukaran kursi kru memastikan bahwa masing-masing segmen ISS, baik AS maupun Rusia, selalu memiliki kru terlatih untuk menjaga operasi dan keselamatannya.***

Terkini