Mengerti.id – Google mulai mengimplementasikan kemampuan navigasi berbasis Gemini AI di dalam Google Maps, menggantikan Google Assistant yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Informasi ini berdasarkan laporan dari berbagai sumber yang dipublikasikan pada akhir November.
Pembaruan tersebut mulai muncul di perangkat Android dan iOS pada rentang 25–27 November. Pergeseran ini menandai perubahan dari kontrol suara berbasis perintah menuju interaksi bahasa natural. Pengguna kini dapat mengetuk ikon percikan Gemini yang menggantikan mikrofon empat warna lama atau menggunakan hotword “Hey Google” saat melakukan navigasi.
Integrasi Gemini memungkinkan pengguna, termasuk pengemudi, membuat permintaan kompleks tanpa harus menghentikan perjalanan. Berdasarkan postingan resmi Google pada awal November, pengguna dapat mengajukan pertanyaan seperti “Is there a budget-friendly restaurant with vegan options along my route, something within a couple miles? What's parking like there?” lalu melanjutkan dengan “OK, let's go there”.
Gemini juga memungkinkan tindak lanjut pertanyaan secara kontekstual dan terhubung dengan layanan Google lainnya. Pengguna dapat melaporkan insiden di jalan dengan hanya mengatakan “I see an accident” atau “Looks like there's flooding ahead,” dan asisten ini dapat menambahkan agenda di kalender, meringkas email, atau memeriksa jadwal pertemuan berikutnya sambil tetap berada dalam mode navigasi.
Sistem baru ini juga menyertakan navigasi berbasis landmark, dengan memanfaatkan basis data 250 juta lokasi dalam Google Maps untuk memberikan instruksi seperti “turn right after the Thai Siam Restaurant” alih-alih arahan berbasis jarak yang generik.
Selain itu, Google Maps kini memberikan peringatan lalu lintas secara proaktif sebelum navigasi dimulai, memberikan peringatan tentang gangguan di depan jalur perjalanan pengguna.
Implementasi ini semakin meningkatkan persaingan di antara perusahaan teknologi yang berlomba mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam layanan sehari-hari. OpenAI dengan ChatGPT 5 yang dirilis pada Agustus 2025 serta Meta dengan asisten AI yang diluncurkan pada April 2025, kini juga menghadirkan kemampuan percakapan lintas platform masing-masing.
Penerapan Gemini di Google Maps memanfaatkan infrastruktur yang telah ada pada mode berkendara, berjalan, bersepeda, hingga transportasi umum. Fitur navigasi berbasis landmark dan peringatan lalu lintas proaktif saat ini masih terbatas di Amerika Serikat, dengan ekspansi global yang diharapkan akan menyusul. Dukungan untuk Android Auto juga disebutkan sebagai fitur yang akan hadir.
Menurut Indian Express, fitur ini menggunakan preferensi bahasa dan suara Gemini yang sama dengan akun Google yang digunakan, serta memberikan jawaban berdasarkan pengaturan lokasi yang akurat. Sumber ini tercatat dalam publikasi Indian Express sebagaimana disebutkan dalam bahan.
Langkah Google dalam mengganti Assistant dengan Gemini di Maps menunjukkan dorongan kuat perusahaan tersebut untuk memperluas aplikasi AI dalam ekosistem produknya dan mempertahankan posisi dominan dalam teknologi navigasi digital.***