Mengerti.id - Puluhan ribu orang Israel turun ke jalan dalam aksinya untuk memprotes reformasi hukum yang dilakukan oleh Perdana Menteri (PM) Netanyahu.
PM Netanyahu yang telah diadili atas tuduhan korupsi memiliki agenda untuk mengubah reformasi sistem hukum negara Israel.
Agenda PM Netanyahu mengakibatkan puluhan ribu orang melakukan aksi protes menentang rencana Perdana Menteri untuk merombak sistem hukum negara dan melemahkan Mahkamah Agung.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ivan Fadilla: Agama, Umur, Istri, Profesi, dan Karir Mantan Suami Venna Melinda
Unjuk rasa yang dilakukan oleh orang-orang Israel pada hari sabtu tersebut dilaksanakan di tiga kota yaitu Tel Aviv, Yerusalem dan Haifa.
Protes tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi awal pemerintahan Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang merupakan ultranasionalis.
Itamar Ben-Gvir telah memerintahkan polisi dalam mengambil jalan kekerasan jika para pengunjuk rasa memblokir jalan atau mengibarkan bendera Palestina.
Baca Juga: Avanafil Obat Apa? Biasa Dipakai Pria dalam Mengatasi Masalah Ranjang
Alun-alun Habima Tel Aviv telah dipenuhi oleh lebih dari 80 ribu para pengunjuk rasa meski cuaca sedang bersalju dan dingin.
“Mereka mencoba menghancurkan pengawasan dan keseimbangan demokrasi Israel. Ini tidak akan berhasil,” kata Asaf Steinberg, seorang pendemo dari Herzliya di pinggiran Tel Aviv Sebagaimana dikutip Mengerti.id dari aljazeera.com.
“Dan kami akan terus berjuang hingga menit terakhir untuk menyelamatkan demokrasi Israel.” lanjutnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lee Seung Hwan Boys Planet 999: Umur hingga Akun IG
Netanyahu menjadikan perombakan hukum di negara Israel sebagai agenda utamanya disaat dia diadili mengenai kasus korupsi.
Baru dua minggu memegang jabatan sebagai Perdana Menteri, Netanyahu telah membuat proposal mengenai pelemahan Mahkamah Agung dengan memberikan parlemen kekuatan untuk membatalkan putusan pengadilan berdasarkan suara mayoritas.
