Mengerti.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae Yong sebagai Kepala Pelatih Tim Nasional Indonesia Senior dan U-23 pada 6 Januari 2025.
Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang panjang dan matang serta evaluasi menyeluruh terhadap performa Tim Nasional dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
Dalam pengumuman tersebut, PSSI mengucapkan terima kasih atas kontribusi Shin Tae-yong dalam pembangunan Tim Nasional Indonesia.
PSSI berharap yang terbaik bagi pelatih Shin ke depannya, dan menyatakan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan jangka panjang tim nasional Indonesia.
Keputusan pengakhiran kontrak kerjasama antara Timnas dan pelatih Shin ini tentunya mengejutkan masyarakat Indonesia, khususnya bagi penggemar sepakbola.
Dibalik kabar mengejutkan tersebut, masyarakat juga banyak yang mempertanyakan apa sebenarnya alasan dibalik pemecatan pelatih Shin tersebut? Benarkah Karena gagal masuk semi final pada piala AFF?
Alasan Shin Tae Yong Dipecat
Pada 6 Januari 2025, nasib Shin Tae Yong sebagai pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia memasuki babak baru yang penuh ketidakpastian.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar PSSI pada 6 Januari 2025 di channel YouTube PSSI TV. Erick Thohir menyatakan bahwa pengakhiran kontrak kerjasama dengan pelatih Shin ini demi masa depan Timnas.
Menurut Erick Thohir, perlu adanya pimpinan yang lebih mampu menerapkan strategi yang disepakati bersama serta mampu membangun komunikasi yang lebih baik.
"Dinamika dalam tim nasional ini perlu menjadi perhatian khusus. Kami memerlukan pelatih yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan tim dan membangun hubungan yang lebih solid dengan para pemain," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers yang disiarkan dalam channel YouTube PSSI TV sebagaimana dikutip Mengerti.id pada 6 Januari 2025.
Keputusan ini diketahui didasarkan pada evaluasi kinerja tim, PSSI menilai bahwa ada beberapa dinamika dalam tubuh tim yang perlu diperbaiki.
Salah satu faktor utama yang menjadi sorotan adalah komunikasi antara pelatih dan pemain yang dianggap kurang efektif.
Para pemain merasa bahwa strategi yang diterapkan oleh pelatih Shin tidak selalu dapat diterima atau dilaksanakan dengan baik di lapangan.