Mengerti.id – Bagi para istri prajurit TNI AD, tanggal 3 April menjadi istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Lahir Persit Kartika Chandra Kirana.
Hadir sejak satu tahun pasca kemerdekaan Republik Indonesia, sejarah kelahiran Persit diawali oleh Ny. Ratu Aminah Hidayat yang membentuk Persatuan Kaum Ibu Tentara (PKIT) pada tanggal 3 April 1946.
Ny. Ratu Aminah merupakan istri dari Kepala Staf Komandemen I Kolonel Hidayat, dengan Komandan Komandemen yang saat itu dijabat Mayjen Didi Kartasasmita.
Baca Juga: Apa Itu PPATK? Inilah Pengertian, Sejarah, Tugas, Fungsi, dan Wewenangnya
Organisasi beranggotakan istri tentara ini dibentuk di Purwakarta, Jawa Barat. Di tempat berbeda, juga berdiri organisasi sejenis dengan nama Persatuan Istri Tentara (PIT).
Ny. Suhadi menjadi Ketua PIT di Serang, Banten dan Ny. S.R. Lasmindar menjabat ketua di Malang, Jawa Timur.
Dalam rangka mempersatukan organisasi istri tentara yang ada di daerah, PKIT menyelenggarakan konferensi berlokasi di Garut dengan hasil mengubah nama organisasi dari PKIT menjadi Persatuan Istri Tentara (Persit).
Kegiatan Persit selama periode 1947 diisi dengan aktivitas menjahit, membuat tanda pangkat pejuang, menjadi juru rawat di Palang Merah Indonesia, sampai membantu menyelidiki kekuatan dan lokasi musuh.
Baca Juga: Apa Itu PPATK? Inilah Pengertian, Sejarah, Tugas, Fungsi, dan Wewenangnya
Perjalanan keorganisasian Persit seiring berjalannya waktu turut mengalami penyesuaian keadaan terhadap perkembangan TNI AD itu sendiri.
Persit pimpinan Ny. AH. Nasution mengadakan Kongres I pada 25-27 Oktober 1950 di Semarang dengan menghasilkan tiga keputusan penting.
Pertama, perubahan nama organisasi dari Persatuan Istri Tentara menjadi Persaudaraan Istri Tentara dengan tetap menggunakan akronim Persit.
Kedua, struktur organisasi Persit dibentuk berdasarkan penyesuaian dengan struktur Angkatan Darat. Ketiga, penetapan tanggal 3 April sebagai hari jadi Persit.
Baca Juga: Sejarah Puasa Ramadhan Kapan Dimulainya?