Mengerti.id - Soda kue, baking soda, dan soda api sering kali menjadi istilah yang membingungkan bahkan dapat tertukar penyebutannya satu sama lain.
Dari ketiga bahan tersebut, hanya dua bahan yang memiliki arti sama, yakni soda kue atau disebut juga baking soda. Fungsinya sebagai bahan untuk proses pembuatan kue.
Meskipun sama-sama terdapat unsur 'soda' pada namanya, soda api memiliki komponen kimia dan cara penggunaan yang sangat berbeda dengan soda kue. Soda api tidak dikonsumsi, namun diaplikasikan untuk keperluan rumah tangga.
Baca Juga: Perbedaan Baking Powder dan Baking Soda serta Fungsinya pada Proses Pembuatan Kue
Soda Api
Soda api memiliki nama kimia natrium hidroksida (NaOH) atau disebut soda kaustik. Bahan ini merupakan jenis basa kuat yang bersifat korosif atau dapat merusak zat lain.
Meskipun tergolong bahan kimia berbahaya, soda api dijual secara bebas karena fungsinya secara umum sebagai zat pembersih atau bahan pembuat sabun.
Sifatnya yang korosif dan dapat melarutkan lemak dimanfaatkan untuk membersihkan saluran atau pipa air yang tersumbat, menghilangkan noda karat, kerak, dan endapan yang membandel.
Sebelum menggunakan soda api, sebaiknya berhati-hati dan dipahami tiap prosedurnya sesuai dengan takaran dan tujuan penggunaan.
Baca Juga: Anies Rasyid Baswedan, Buat Apa Pemilu?
Prosedur pelarutan soda api pada air secara umum menggunakan air bersuhu dingin, karena proses pencampuran NaOH dan air dapat langsung bereaksi dan menghasilkan panas.
Selanjutnya aduk larutan menggunakan tongkat kayu dan gosokkan pada bahan yang berkarat atau memiliki noda membandel.
Pemakaian soda api juga perlu diperhatikan agar tidak berlebihan karena dapat mengikis lapisan di dalam pipa dan membuatnya leleh.
Panas yang dihasilkan NaOH pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh yang terkontak, menghirup uapnya dapat merusak paru-paru, dan jika terkena bahan mudah terbakar dapat memicu kebakaran.