Mengerti.id - Nasi putih memiliki kandungan pati yang tinggi, contohnya dalam secangkir beras putih mengandung 45 gram karbohidrat dan 206 kalori.
Pada beras terdapat pati yang dapat dicerna dan pati resisten atau yang tidak dapat dicerna. Sementara pati yang dapat dicerna dapat menghasilkan kalori yang akan diolah tubuh menjadi energi.
Apabila kandungan pati tersebut berlebih, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula. Hal ini beresiko menyebabkan peningkatan resiko jantung, obesitas, dan diabetes.
Baca Juga: 7 Tips Mengajarkan Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Dijamin Tidak Bosan dan Kuat Seharian
Bagi Anda yang kerap kali menggunakan nasi putih sebagai bahan pangan, ada cara memasak yang dapat meningkatkan kandungan pati non resisten dalam nasi putih sehingga nasi dapat dihasilkan menjadi lebih sehat.
Bagaimana caranya agar makan nasi putih menjadi lebih sehat dan rendah gula? Berikut informasinya.
Dikutip melalui Youtube IPB TV, dr. Karina Rahmadia Ekawidyani, M. Gizi selaku Dosen Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB University dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuwan Srilanka ada cara memasak beras yang aman agar dapat menurunkan kadar glukosa.
Dalam penelitian tersebut ada cara agar nasi yang dimakan dapat meningkatkan kadar pati resisten sehingga pati resisten tidak dapat dicerna tubuh dan terbuang, maka otomatis kadar karbohidratnya pun turun terserap oleh tubuh.
Baca Juga: Profil Biodata Wahyu Kenzo, Crazy Rich Surabaya yang Ditangkap Atas Dugaan Penipuan Robot Trading ATG
Pada penelitian tersebut minyak kelapa murni atau VCO (Virgin Coconut Oil) dicampur dengan nasi saat dimasak, VCO ditambahkan ke nasi kurang lebih sekitar tiga persen dari berat beras.
Saat memasak nasi setengah cup beras, dapat ditambahkan sekitar satu sendok teh VCO. Hal itulah yang membuat molekul minyak kelapa akan berinteraksi dengan pati selama proses pemasakan dan masuk ke dalam butiran pati.
Struktur pati diubah menjadi resisten terhadap enzim pencernaan. Pati resisten juga tidak terurai dalam usus halus, inilah yang membuat gula tertimbun di dalam tubuh dan dapat mengurangi masuknya gula dalam darah.
dr. Karina mengatakan bahwa penelitian ini dapat mengurangi kadar pati yang dicerna hingga 10 kali dan 50 persen lebih sehat.
Selanjutnya setelah nasi matang sebaiknya tidak langsung dikonsumsi, biarkan nasi tersebut hingga dingin di dalam lemari es selama 12 jam.
Setelah itu barulah nasi dikonsumsi kembali dengan cara dihangatkan kembali.
Nasi yang didinginkan membuat ikatan molekul gula semakin ketat hingga membuat molekul tersebut sulit untuk dicerna. Ketika dihangatkan kembali pun struktur pati tidak merubah.
Nasi dengan kadar pati resisten tinggi baik untuk kesehatan dan saluran pencernaan, sehingga dapat menghasilkan energi dan bakteria baik di usus.
Meskipun penelitian ini diklaim dapat mengurangi kadar pati yang dicerna, akan lebih baik untuk memakan nasi tidak terlalu berlebihan dan imbangi dengan lauk pauk dan sayur secara imbang.***