Mengerti.id – Istilah Rebo Wekasan ini mempunyai arti yaitu hari Rabu Terakhir di bulan Saffar pada kalender Hijriyah.
Di berbagai daerah di Indonesia biasanya kebanyakan masyarakat ada yang mengartikan bahwa bulan saffar itu dipenuhi dengan berbagai mitos.
Masyarakat yang mempercayai keyakinan tersebut banyak yang mengindari bulan saffar untuk melakukan kegiatan atau acara tertentu.
Oleh karena itu, pada saat hari Rebo Wekasan sebagian besar orang muslim melakukan sholat sunnah untuk menolak bala.
Salah satu daerah yang mempercayai adalah masyarakat jawa. Pasalnya, berdasarkan kepercayaan Jawa menyebut bahwa bulan saffar dipenuhi dengan kesialan.
Tapi, dalam ajaran islam sendiri tidak mengenal adanya bulan sial dan bulan keberuntungan.
Pasalnya, semua kesialan dan keberuntungan tersebut mutlak datangnya sesuai kehendak Allah SWT.
Maka dari itu, agama islam mengajarkan bahwa hari buruk dan baik itu datangnya dari Allah, bukan berasal dari suatu bulan tertentu.
Penjelasan tentang tidak adanya kesialan dalam bulan saffar itu ditegaskan langsung oleh Rasulullah SAW dari salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
Baca Juga: Contoh Rundown Acara Maulid Nabi Sederhana, Bikin Kegiatan Berjalan Seru dan Penuh Hikmah
“Tidak ada penyakit menular, tidak ada lamaran buruk, tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada sial bulan saffar, dan larilah kamu dari penyakit kusta seperti kamu lari dari singa,” (HR. Bukhari).
Terlepas dari semua itu, kegiatan Rebo Wekasan sudah menjadi tradisi turun temurun dari zaman dulu sampai sampai saat ini.
Menurut Imam Abdurrauf al-Munawiy menjelaskan bahwa tradisi saat Rebo Wekasan itu boleh saja dilakukan, asal dengan niat yang baik.