Mengerti.id - Seringkali orang-orang memosting foto atau video makan-makan dan jalan-jalan di media sosial dengan caption: nikmat mana yang kau dustakan?
Sebenarnya, dari mana asal kalimat tersebut? Adakah di Alquran atau hadits? Bagaimana tulisan Arabnya? Simak penjelasannya berikut ini!
Kalimat "nikmat mana yang kau dustakan" berasal dari bahasa Arab. Tulisan Arabnya adalah: فبأي ألآء ربكما تكذبان.
Sedangkan tulisan Latinnya adalah: Fabiayyi alaa-i robbikumaa tukadz-dzibaan.
Kalimat Fabiayyi alaa-i robbikumaa tukadz-dzibaan merupakan ayat ke-13 dalam Alquran surat Ar-Rahman yang memiliki arti "nikmat mana lagi yang kau dustakan".
Kalimat tersebut diulang hingga 31 kali dalam surat Ar-Rahman, yaitu pada ayat ke-13, 16, 18, 21, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 47, 49, 51, 53, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
Mengapa ayat tersebut diulang-ulang hingga sebanyak itu?
Ulama tafsir menyebutkan salah satu hikmah pengulangan ayat "nikmat mana lagi yang kau dustakan" dalam surat Ar-Rahman, yaitu untuk taukid dan iqrar.
Taukid artinya adalah menguatkan. Sedangkan iqrar artinya menetapkan. Jadi, pengulangan ayat tersebut bertujuan untuk menguatkan dan menetapkan bahwa betapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada manusia.
Namun, meskipun banyak sekali nikmat yang telah Allah SWT berikan, masih banyak orang yang mengingkari.
Bagi umat muslim yang membaca atau mendengar bacaan Fabiayyi alaa-i robbikumaa tukadz-dzibaan disunnahkan untuk mengucapkan:
لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعَمِكَ رَبَّنَا نُكَذِّبُ، فَلَكَ الحَمْدُ
Arab-Latin: Laa bisyai-in min ni'amika Robbana nukaddzibu, falakal hamdu.