Mengerti.id - Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qodar yang menjadi waktu spesial untuk melaksanakan amalan, termasuk diantaranya itikaf di masjid.
Pada malam keistimewaan itu juga bisa membawa keberkahan rezeki dan menjadi sarana pengampunan atas kekhilafan dosa masa lalu.
Memperbanyak amalan ibadah pada malam Lailatul Qodar diyakini memiliki nilai kemuliaan serta pahala besar melebihi jumlah seribu bulan.
Baca Juga: Tata Cara Itikaf di Masjid dan di Rumah untuk Mendapatkan Lailatul Qadar: Lengkap dengan Dalilnya
Seperti yang diketahui bahwa peristiwa tersebut pertama kali Allah SWT menurunkan Al Quran dalam bentuk utuh dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul Izzah.
Hal demikian tercantum dalam sesuai firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Qadr ayat 3
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya:
"Malam kemuliaan itu (Lailatul Qodar) lebih baik dari seribu bulan"
Umumnya terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan dan jika dikonversi dalam kalender masehi, diperkirakan jatuh pada hari Minggu, 31 Maret 2024.
Surat yang Dibaca saat Itikaf di Masjid
Dikutip dari jabar.nu.or.id, secara terminologi itikaf adalah berdiam diri di masjid untuk meraih keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di malam seribu bulan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Dari Aisyah r.a. istri Nabi SAW menuturkan, “Sesungguhnya Nabi SAW. melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istrinya mengerjakan i'tikaf sepeninggal beliau”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1886 dan Muslim: 2006).