Mengerti.id - Orang tua yang membiayai anaknya dalam belajar di pondok tidak perlu khawatir kekurangan uang. Sebab rezekinya akan dilancarkan oleh Allah SWT.
Selain membiayai mondok, anak yang mondok itu sendiri akan dicukupkan rezekinya dari arah yang tidak terduga.
Hal ini sesuai dengan pengalaman yang pernah diceritakan oleh Imam Abu Hanifah, pendiri madzhab Hanafi.
Imam Abu Hanifah (kelahiran tahun 80 hijriah) suatu ketika menunaikan haji bersama ayahnya pada tahun 96 hijriah. Saat itu beliau berusia 16 tahun.
Ketika memasuki Masjidil Haram beliau melihat halaqah (kumpulan majelis ilmu), lalu beliau bertanya kepada ayahnya: halaqahnya siapa ini?
"Abdullah bin Harits (salah satu sahabat nabi Muhammad ﷺ)," jawab ayahnya.
Imam Abu Hanifah kemudian mengikuti halaqah yang dipimpin oleh shabat Abdullah bin Harits tersebut.
Dalam halaqah tersebut, Imam Abu Hanifah mendengar sabda Rasulullah ﷺ: "Siapa saja yang tafaqquh (belalajar tentang ilmu agama) maka Allah ﷻ akan mencukupi kebutuhannya dan diberi rezeki dari hal yang tak ia duga."
Syaikh Muhammad bin Hasan Al Hajwi ats-Tsa'alibi mengomentari tentang hadits di atas sebagai berikut:
وفي الحديث بيان أن طلب العلم يكون سببًا في الرزق. فطلَبُ العِلمِ، وكَفالةُ طالبِه مِن أسبابِ التَّوسِعةِ في الرِّزْقِ للشَّخصِ؛ فمَن سَعى وعَمِل واكتَسَب وتكَفَّل بطالبِ العلمِ، فلعلَّ اللهَ أن يُكافِئَه على ذلك، ويُوسِّعَ عليه في رِزقِه.
Artinya: "Dari hadits diatas dijelaskan bahwa menuntut ilmu agama menjadi sabab terbukanya pintu rezeki.
Maka dengan menuntut ilmu dan menanggung kebutuhan para penuntut ilmu menjadi penyebab luasnya rezeki seseorang.
Siapa saja yang berusaha, bekerja, mengais keuntungan dan menanggung santri (penuntut ilmu) semoga Allah ﷻ mencukupi semua kebutuhannya tersebut dan meluaskan rezekinya."
Karena itu, orang tua tidak perlu khawatir tidak punya biaya untuk memondokkan anak, karena rezekinya akan bertambah lancar.
