Pahala Membahagiakan Anak: Bisa Menjadi Penebus Dosa Besar

photo author
- Kamis, 16 Mei 2024 | 00:00 WIB
Ilustrasi. Pahala Membahagiakan Anak: Bisa Menjadi Penebus Dosa Besar (Pixabay/@milaoktasafitri)
Ilustrasi. Pahala Membahagiakan Anak: Bisa Menjadi Penebus Dosa Besar (Pixabay/@milaoktasafitri)

Mengerti.id - Sebagai orang tua, tidak sepantasnya berbuat jahat kepada anak. Betapa pun nakalnya si anak.

Berbuatlah baik kepada anak, meskipun hanya sekedar membahagiakannya dengan ciuman. Sebab hal itu bisa menjadi penebus dosa besar.

Ada kisah yang sangat mengharukan. Kisah ini tentang orang tua yang membahagiakan anak yang menjadi penebus dosa besar orang tuanya.

Sayyidina Ali berkata: "Datang seorang laki-laki pada Nabi Muhammad ﷺ, lalu ia mengadukan perihal dirinya dan berkata: "Ya Rasulallah, l Aku telah melakukan banyak dosa, bantu diriku umtuk menyucikannya."

Rasulullah kemudian bertanya: "Apa gerangan dosa yang telah kau perbuat?"

Laki-laki itu menjawab: "Aku malu mengatakannya."

"Mengapa kamu malu padaku untuk bercerita, padahal kamu tidak malu kepada Allah yang melihatmu (kala berbuat dosa)?" tanya Rasulullah.

"Pergilah dariku, hingga api neraka tak mengenai kami," ujar Rasulullah kemudian yang membuat lelaki itu menangis.

Maka pergilah ia dari hadapan Rasulullah dengan perasaan merugi dan putus asa serta menangis.

Kemudian datanglah Jibril dan berkata pada Nabi Muhammad, "Wahai Muhammad, mengapa kau membuat putus asa orang yang berbuat maksiat tadi, sedangkan ia masih memiliki penebus atas dosanya, walaupun ia telah melakukan dosa besar?"

Rasulullah ﷺ bertanya: "Apa penebus dosanya?"

Jibril menjawab: "Dia memiliki anak kecil, bila ia pulang dan masuk ke rumahnya dicium oleh anaknya, kemudian ia memberikan makanan (oleh-oleh) pada anaknya, atau membelikan sesuatu yang membuat anaknya bahagia. Maka ketika anaknya merasa senang dan bahagia, hal itulah yang menjadi penebus atas dosa-dosanya."

Kisah di atas sesuai dengan riwayat hadits berikut ini:
للْجَنَّةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ الفَرَحُ لا يَدخُلُ مِنْهُ إلا مُفَرِّحُ الصِّبْيَانِ.

Ada riwayat juga menyebutkan bahwa: "Di surga ada satu pintu yang disebut dengan pintu bahagia, yang mana tak ada yang dapat memasukinya kecuali orang yang membahagiakan anak-anak."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Hudaifi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X