Mengerti.id - Rasulullah pernah bersabda: "Ketika Allah memutuskan seorang hamba mati di suatu daerah, maka Dia akan membuat hamba itu punya kebutuhan pergi ke daerah tersebut" (HR. Tirmidzi)
Hadis di atas adalah contoh bagaimana seseorang akan menjemput takdir kematiannya. Namun, takdir bukan hanya berlaku untuk kematian, tetapi untuk setiap aspek kehidupan. Semua orang akan menjemput takdirnya masing-masing sesuai dengan jalan yang mereka tempuh.
Berikut penjelasan mengenai takdir dan bagaimana cara membaca takdir takdir sendiri:
Takdir dalam Kehidupan Sehari-hari
Kemiskinan
Orang yang ditakdirkan miskin sering kali memiliki berbagai alasan untuk tidak bekerja atau bekerja dengan tidak profesional.
Mereka mungkin merasa tidak memiliki kesempatan atau motivasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Ketidakmampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada sering kali menjadi penyebab utama.
Kebodohan
Orang yang ditakdirkan bodoh biasanya menjemput kebodohannya sendiri dengan banyak alasan untuk meninggalkan belajar. Ketidakmauan untuk belajar dan berkembang bisa membuat seseorang terjebak dalam kebodohan.
Kejahatan
Orang yang ditakdirkan menjadi penipu, penjahat, perampok, atau pezina juga akan menjemput takdirnya menuju tindakan buruk tersebut. Gaya hidup yang melenceng dan berbagai alasan untuk berbuat buruk akan dilalui untuk mencapai tindakan tersebut.
Kesuksesan
Demikian juga, orang yang ditakdirkan sukses, menjadi orang baik, atau memiliki rumah tangga yang sehat akan menjemput takdirnya dengan usaha keras, tekad yang bulat, kejujuran, komitmen, istiqamah, dan semua yang dibutuhkan untuk mencapai hal tersebut.
Mereka yang berusaha dan konsisten dalam kebaikan biasanya akan menemukan jalan menuju kesuksesan.
